Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kudus Harso Widodo mengatakan, tren ivestasi di Kudus saat ini bisa dibilang cukup positif. Dia bahkan yakin target tersebut bisa tercapai.
Ia menyebutkan, saat ini Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) masih mendominasi investasi di Kudus yakni sebesar Rp 430 miliar. Sedangkan penanaman modal asing yang masuk ke Kudus hanya sebesar Rp 147,6 miliar saja.
”Meski begitu ini bisa dikatakan sebuah hal yang positif dan kami yakin bisa tercapai untuk target tahun ini,” ucapnya Selasa (4/7/2023).
Selain meningkatkan promosi investasi di Kudus, pihaknya juga mendorong para investor yang sudah ada untuk melaporkan nilai investasinya di Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) pada laman Online Single Submission (OSS).
Mengingat jika tidak dilaporkan, nilai investasinya tidak akan naik. ”Itu juga berperan penting dalam peningkatan capaian realisasi,” ungkapnya.Harso menambahkan, Pemkab Kudus sendiri kini tengah menawarkan dua lahan mangkrak di bekas Gedung Ngasirah dan Mal Matahari Kudus kepada para investor. Namun di samping itu, ada dua lahan lagi yang kini ditawarkan pemkab.Adapun lokasinya berada di Desa Gulang Kecamatan Mejobo dan seputaran Proliman Tanjungkarang di Kecamatan Jati Kudus. dua lokasi ini bahkan sudah ada kajian perencanaannya. Sehingga memudahkan investor untuk membangun.Untuk lokasi tanah di Desa Gulang, bisa digunakan investor bidang perikanan dan pertambakan budidaya air tawar. Sementara lokasi tanah di Desa Tanjungkarang bisa digunakan untuk rest area dan wahana bermain air anak. Editor: Supriyadi
Murianews, Kudus – Realisasi investasi Pemkab Kudus hingga medio atau pertengahan tahun 2023 sudah lebih dari setengah triliun rupiah. Tepatnya Rp 577 miliar. Sementara target yang dipatok hingga akhir tahun sebesar Rp 800 miliar.
Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kudus Harso Widodo mengatakan, tren ivestasi di Kudus saat ini bisa dibilang cukup positif. Dia bahkan yakin target tersebut bisa tercapai.
Ia menyebutkan, saat ini Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) masih mendominasi investasi di Kudus yakni sebesar Rp 430 miliar. Sedangkan penanaman modal asing yang masuk ke Kudus hanya sebesar Rp 147,6 miliar saja.
”Meski begitu ini bisa dikatakan sebuah hal yang positif dan kami yakin bisa tercapai untuk target tahun ini,” ucapnya Selasa (4/7/2023).
Selain meningkatkan promosi investasi di Kudus, pihaknya juga mendorong para investor yang sudah ada untuk melaporkan nilai investasinya di Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) pada laman Online Single Submission (OSS).
Baca: Jateng Tawarkan 21 Paket Investasi Senilai Rp 100 Triliun
Mengingat jika tidak dilaporkan, nilai investasinya tidak akan naik. ”Itu juga berperan penting dalam peningkatan capaian realisasi,” ungkapnya.
Harso menambahkan, Pemkab Kudus sendiri kini tengah menawarkan dua lahan mangkrak di bekas Gedung Ngasirah dan Mal Matahari Kudus kepada para investor. Namun di samping itu, ada dua lahan lagi yang kini ditawarkan pemkab.
Adapun lokasinya berada di Desa Gulang Kecamatan Mejobo dan seputaran Proliman Tanjungkarang di Kecamatan Jati Kudus. dua lokasi ini bahkan sudah ada kajian perencanaannya. Sehingga memudahkan investor untuk membangun.
Untuk lokasi tanah di Desa Gulang, bisa digunakan investor bidang perikanan dan pertambakan budidaya air tawar. Sementara lokasi tanah di Desa Tanjungkarang bisa digunakan untuk rest area dan wahana bermain air anak.
Editor: Supriyadi