Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Pembebasan lahan di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabuapaten Kudus, Jawa Tengah untuk pembangunan kolam retensi banjir di Kudus diperkirakan menelan dana Rp 50 miliar. Ketua Komisi C DPRD Kudus Rochim Sutopo pun mengusulkan adanya penganggaran bersama.

Menurutnya, ketika itu dianggarkan dan dijalankan pemerintah kabupaten (Pemkab) Kudus saja, maka akan sangat membebani anggaran daerah. Apalagi, dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) tidak bisa digunakan untuk infrastruktur.

”Kemarin dinas terkait mengkaji kalau apracial per meternya itu Rp 1 juta. Kalau saran kami memang ini harus dianggarkan bersama, Pemkab Kudus bisa menganggarkan bertahap namun juga bisa dibantu penganggarannya dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah,” ucapnya Jumat.

Berdasarkan koordinasi terakhir dengan Balai Besar Wilayah  Sungai (BBWS) Pemali Juana, sambung dia, kolam retensi tersebut bisa membantu kinerja dari rumah pompa di Dukuh Tanggulangin yang akan diupgrade BBWS.

”Namun sepertinya nanti jika memang belum bisa membuat kolam retensi maka akan dioptimalkan di rumah pompanya dulu nanti,” ungkapnya.

Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana segera melaksanakan proyek penambahan kapasitas rumah pompa penanganan banjir. Meski begitu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus diminta  menyediakan lahan lima hektare untuk kolam retensinya.

Baik kolam retensi maupun penambahan kapasitas rumah pompa sendiri akan dilakukan di sekitar Dukuh Tanggulangin dan Gendok di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengunjungi Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Kamis (12/1/2023). Dia mengunjungi rumah pompa Tanggulangin di Desa Jati Wetan dan berjanji akan mengupgradenya agar tidak terjadi banjir yang berlarut.

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler