Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Para pengelola obyek wisata alam di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diminta untuk mewaspadai adanya potensi kebakaran hutan dan lahan karena pemicu-pemicu kecil. Seperti penyalaan api unggun hingga putung rokok yang dibuang sembarangan.

Mereka diminta untuk belajar dari peristiwa kebakaran yang terjadi di Hawaii, Amerika Serikat, beberapa waktu belakangan. Kepala Pemadam Kebakaran PT Djarum Kudus Hardi Cahyana mengungkapkan hal tersebut, Sabtu (26/8/2023).

Hardi mengungkapkan, adanya sejumlah obyek wisata di Kudus yang jika itu terjadi kebakaran, maka akan sangat susah untuk dipadamkan.

”Ada satu di antaranya itu yang obyek wisata Hutan Pinus di Kudus atas, karena pinus itu jika terbakar susah dipadamkan dan sangat cepat merambatnya, maka pengelola memang sebaiknya menyiapkan antisipasi, seperti adanya alat pemadam ringan atau kesiapan lain,” katanya.

Dari PT Djarum sendiri, sambung dia, kini sudah mulai mengupgrade perlengkapan pemadam kebakarannya. Namun khusus untuk kebakaran lahan pinus, diakuinya butuh penanganan khusus.

”Biasanya kalau penanganan kebakaran pinus digunakan foam atau busa dan disemprotkan dari atas, jika tidak akan susuah. Karena itu kami harapkan ini tidak pernah terjadi, antisipasi dan waspada tetap harus dilakukan,” pungkasnya.

Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bersiap untuk menghadapi kemarau panjang di Kota Kretek. Potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pun ikut diwaspadai sebagai dampak dari kemarau tersebut.

Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan, perlu adanya tim khusus untuk mencegah sekaligus menanggulangi terjadinya bencana tersebut.

Di Kudus sendiri, sambung Hartopo, kebakaran lahan memang sering tejadi. Penyebab utamanya pun terbilang remeh, yakni membuang putung rokok sembarangan. Karena inilah pihaknya berharap masyarakat bisa lebih waspada dalam hal ini.

Editor: Dani Agus

Komentar