Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Para petani kencur di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengeluhkan hancurnya harga kencur di pasaran. Harga normal kencur sendiri berada di angka Rp20 ribu per kilogram, namun hanya menapai Rp5 ribu/kilo.

Hal tersebut diungkapkan salah seorang petani kencur dari Kecamatan Dawe, Alif Purnomo saat berbincang-bincang dengan Bupati Kudus di halaman Balai Desa Kandangmas, Kamis (7/9/2023).

Alif mengatakan, saat ini para petani tengah bingung dengan situasi harga kencur saat ini. Banyak tengkulak membeli panen mereka dengan harga yang murah entah karena apa.

”Kami harapkan dari pemerintah daerah bisa memberikan solusi pada permasalahan kami,” tuturnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kudus Didik Tri Prasetyo membenarkan anjlognya harga kencur tersebut. Fenomena ini, kata dia, baru terjadi di Kudus saja.

”Sepengetahuan kami baru di Kudus yang harganya anjlok,” katanya.

Terkait penyebab, Didik mengatakan anjlognya harga kencur ini dikarenakan para petani tidak menjualnya langsung pada konsumen. Sehingga ada penurunan harga ketika dijual lewat perantara atau tengkulak.

”Mungkin salah satu penyebabnya itu, namun akan kami coba cari tahu,” sambungnya.

Didik pun berharap para petani bisa menyiasati turunnya harga kenur ini dengan mengembangkan ide-ide kreatifnya. Jika memang dirasa harga terlalu turun drastis, maka hasil panen bisa diolah menjadi produk-produk yang berdaya jual tinggi, seperti minuman kencur dan lainnya.

”Dari dinas kami siap memfasilitasi ini, para petani bisa mendapat pendampingan dari kami,” tandasnya.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler