Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mencatat pendistribusian air bersih di lima desa di Kudus yang mengalami kekeringan, telah mencapai  957.700 liter atau hampir sejuta liter air bersih. Jumlah tersebut diperkirakan masih akan bertambah.

Untuk saat ini, desa yang paling banyak menerima dropping air bersih adalah di Desa Setrokalangan. Yakni sebanyak 248 ribu lebih liter air bersih. Kemudian disusul Desa Kedungdowo sebanyak 212 ribu lebih liter air bersih.

Selanjutanya di Desa Glagahwaru sebanyak 210 ribu liter, Desa Kalirejo sebanyak 163 liter, Desa Gamong 82 liter air, dan Desa Mijen sebanyak enam ribu liter.

”Untuk total penerima air bersih ini dapat kami laporkan ada sebanyak 1.524 KK atau sebanyak 4.838 jiwa,” ucap Kepala BPBD Kudus Mundir, Senin (25/9/2023).

Mundir mengungkapkan, sejauh ini, beberapa pihak swasta juga telah ikut membantu pendroppingan air ke desa-desa terdampak kekeringan. Mulai dari PMI hingga instansi-instansi sosial, lembaga pendidikan dan partai politik.

”Meski begitu kecukupan stok air bersih di tempat kami masih cukup aman, kami ikut mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang ikut membantu pendistribusian air bersih,” tuturnya.

Dalam beberapa pekan ke depan, pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk hemat dalam menggunakan air di masa kekeringan. Penggunaan air secara bijak akan sangat mempengaruhi ketersediaan air di alam.

”Sekalipun memakai PDAM dan Pamsimas, kami harapkan warga Kudus tetap bisa menggunakannya secara bijaksana dan seperlunya,” tandasnya.

Editor: Ali Muntoha

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler