Kamis, 10 Juli 2025

Murianews, Kudus – Sejumlah pedagang minuman di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai mengeluhkan sulitnya mendapatkan es Kristal untuk bahan dasar minuman mereka. Kalaupun dapat, harganya pun bisa dibilang naik meski tidak signifikan yakni naik dari Rp10ribu ke Rp11 ribu.

Salah satu pedagang yang mengeluhkan kondisi ini adalah Susanti Indah. Pedagang minuman coklat O’tella aneka rasa di Car Free Day dan Desa Mlati Lor ini, sudah hampir sepekan merasakan kesulitan mencari es batu.

Dari pihak penyetor es kristalnya, juga mulai sering kehabisan es batunya. Sehingga jatah setoran es Kristal ke pihaknya berkurang, karena banyak permintaan.

”Mungkin karena efek kemarau ini ya, banyak yang cari es batu, akhirnya banyak yang beli, saat ini kan gerai es juga cukup banyak, tapi benar-benar saat ini susah untuk cari es kristalnya,” kata Susan, Minggu (15/10/2023).

Dari sisi pendapatan, dia sendiri mengakui adanya kenaikan omzet jualan. Namun karena susahnya mendapatkan es kristal, akhirnya pemasukannya jadi kurang maksimal.

”Ya memang naik, tapi kalau esnya sudah habis ya sudah harus nolak sampai dapat esnya lagi, malah pernah sehari hanya dapat satu kilo saja,” tuturnya.

Susan sendiri enggan mengganti es kristalnya dengan es balok. Selain karena dikhawatirkan kurang higienis, penggunaan es balok juga akan menyusahkan pengemasan produknya.

”Kami upayakan untuk selalu menjaga mutu produk kami, karena itu kami selalu pakai es kristal, namun memang satu ketika kami pakai es balok tapi pengemasannya sangat susah, akhirnya kami tidak pakai lagi,” pungkasnya.

Senada, pedagang warung es di Desa Karangbener, Kecamatan Bae Istiqomah juga mengatakan hal yang sama. Saat ini, es kristal jadi komoditas yang cukup sulit dijumpai.

”Kalau sudah siang sedikit itu langsung habis, jadi benar-benar harus pagi kalau cari es kristal, saat ini saya siasatnya ya buat sendiri dari air galon,” tandasnya.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Terpopuler