Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Penjabat (Pj) Bupati Kudus Bergas Catursasi Penanggungan mengungkapkan penyebab terjadinya dua peristiwa banjir bandang di Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng), akhir pekan kemarin.

Adapun penyebab utamanya adalah terjadinya sedimentasi di area sabo dam wilayah aliran air Pegunungan Kendeng.

Saat hujan deras di akhir pekan kemarin, tiga sabo dam yang dibangun mengalami penumpukan material. Sehingga daya untuk menekan laju air yang deras dari wilayah atas gunung terhambat.

”Bayangkan saja yang awalnya itu cekungan namun sekarang ada sedimentasinya dan hampir rata dengan damnya, kan ya tidak bisa menahan, yang ada airnya bablas,” kata Bergas, Senin (27/11/2023).

Hal inilah yang seharusnya bisa diperhatikan oleh masyarakat setempat. Pemerintah daerah, kata Bergas, bukan tidak mungkin untuk melakukan pengerukan di sabo dam itu. Namun, sebelum ini telah ada komitmen bersama dengan para masyarakat setempat.

”Komitmennya adalah mereka melakukan perawatan, sebenarnya kalau sedimennya itu dicangkul bareng sudah oke kok, sudah aman lagi seperti beberapa tahun pasca dibuat itu, pemkab bukannya tidak mau, Cuma itu bukan ranah kami lagi,” pungkasnya.

Akademisi dan Dosen Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus (UMK) Hendy Hendro ikut mengutarakan pendapatnya. Menurut dia, kejadian tersebut terjadi karena masih gundulnya Pegunungan Kendeng.

Padahal, koordinasi demi koordinasi terus dilakukan untuk menghijaukan kembali pegunungan di tiga kabupaten itu.

”Semua pihak yang terkait sebenarnya sudah sering bertemu, namun hasil pertemuannya tidak diimplementasikan secara penuh dan kurang ditindaklanjuti, tidak banyak aksi,” katanya.

Selama ini, sambung dia, Kendeng hanya akan terlihat hijau ketika musim tanam jagung saja. Selebihnya, gersang dan tandus tanpa adanya penghijauan sama sekali.

”Pernah kami duduk bersama dengan semua pihak mulai dari Perhutani, para muspika 4 kecamatan di tiga kabupaten itu dan forum-forum peduli lingkungan, ada BBWS serta Biro ISDA provinsi juga ada, namun hasilnya masih saja kurang maksimal, karena tidak diimplementasikan itu tadi,” pungkasnya.

Editor: Cholis Anwar

Komentar