Begini Tips BPBD Kudus Biar Rumah Tak Dimasuki Ular

Murianews, Kudus – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus membagikan tips supaya ular tak masuk ke rumah. Maklum saja, saat musim hujan seperti ini, banyak lubang-lubang ular di area perkebunan dekat perumahan tergenang air.

Kondisi ini memaksa ular-ular tersebut keluar dari sarang dan mencari tempat yang lebih kering dan lembab. Lumrahnya, bila dekat dengan pemukiman warga, maka ular akan mencari tempat kering di sana.

Mulai dari dapur, loteng rumah hingga kamar tidur. Akhirnya, banyak laporan ular masuk pemukiman membanjiri animal rescue ataupun tim relawan bencana daerah.

Meski begitu, warga yang tinggal di daerah pemukiman dekat perkebunan atau sawah bisa mencegah kejadian itu terjadi. Yakni dengan cara menutup sejumlah lubang atau celah bagian rumah dengan jaring ataupun tutup berongga kecil.

Anggota Animal Rescue BPBD Kudus Edi Yulianto menuturkan, lubang di bagian rumah pertama yang harus ditutup adalah bagian saluran air. Biasanya, ular akan masuk ke dalam saluran air yang langsung tembus ke arah sungai.

”Inilah kenapa tiba-tiba ada kejadian ular nongol di kloset atau di tempat pembuangan air di dapur lainnya, makanya biasanya kami sarankan itu lubangnya ditutup pakai penutup saluran khusus yang dijual umum itu lho,” katanya.

Selain saluran air, lubang ventilasi di atas rumah juga dianjurkan bisa dipasang penutup jaring. Dengan begitu, sirkulasi udara masih bisa lancar dan terhindar dari kemasukan ular.

”Apalagi kalau ventilasi rumahnya dekat dengan vegetasi yang memungkinkan ular tersebut memanjat di sana, kami sarankan ditutup,” tambahnya.

Bila memang ular sudah terlanjur masuk ke rumah, kata dia, maka hal yang perlu dilakukan pertama kali adalah jangan panik. Selanjutnya, bila memang tidak berani untuk menangkap ular sendirian, hendaknya memanggil pihak-pihak yang sudah berpengalaman menangkap ular.

”Sembari diperhatikan itu gerak-gerik ularnya ke arah mana, sehingga ketika akan dievakuasi, ularnya bisa ditangkap dengan mudah tanpa harus mencari lagi,” pungkasnya.

Editor: Supriyadi