Penutupan Dua Titik Tanggul Jebol di Demak Mulai Dikerjakan
Anggara Jiwandhana
Sabtu, 10 Februari 2024 20:10:00
Murianews, Kudus – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai melakukan penutupan titik tanggul jebol yang menjadi sumber banjir di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, pada Sabtu (10/2/2024).
Penutupan tanggul tersebut dilakukan dengan mengerahkan alat berat. Selain itu, mereka juga berpacu dengan waktu mengingat debit air bisa segera meninggi kembali.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Bob Arthur Lombogia mengungkapkan, ada dua titik tanggul yang akan ditutup. Yakni di titik tanggul jebol sepanjang 10 meter dan titik tanggul jebol sepanjang 30 meter.
”Kami mendapat cukup kendala terutama aksesnya yang sempit. Kami akan coba lewat tanggul dan sebagian material akan kami lewatkan jalur air,” ucapnya di sela kegiatan.
Petugas, kata dia, juga harus mengerjakan dengan hati-hati mengingat derasnya arus yang ada di Sungai Wulan.
”Kami harus mengerjakannya dengan hati-hati, kami cari solusi terbaik dan cara paling aman agar tanggul bisa tertutup,” tambahnya.
Saat ini sendiri, sambungnya, dari Kementerian PUPR telah menyiagakan sejumlah alat berat. Hanya memang kondisi menuju tanggul yang sempit membuat alat tersebut kurang efektif.
”Namun kami akan upayakan untuk segera tertutup. Kami harus kerja 1x24 jam ini,” pungkasnya.
Sebelumnya, Penjabat atau Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk melakukan penanggulangan sekaligus penanganan bencana.
”Kami hari ini cek ke lokasi tanggul yang bocor dan sudah dilakukan pemasangan tiang pancang untuk tanggul darurat di sana. Alat berat juga sudah masuk, jadi proses penanganannya akan segera dilakukan,” kata Nana di sela pengecekannya di Jembatan Tanggulangin Kudus, Sabtu (10/2/2024).
Terkait penanggulangan lainnya, Nana juga menyebut telah menginstruksikan 12 kabupaten untuk mengirimkan relawannya ke Demak.
Proses evakuasi sendiri masih dilakukan sampai sekarang. Meski memang, masih ada warga yang memilih bertahan di lantai dua rumah mereka.
Editor: Supriyadi



