Warung Sedekah Kudus Kini Dilirik Para Donatur Baik Hati
Anggara Jiwandhana
Jumat, 5 April 2024 12:00:00
Murianews, Kudus – Sudah hampir sembilan tahun warung sedekah di Jalan Ahmad Yani Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berdiri. Banyak dari para donator pun melirik warung makan gratisan yang diprakarsai oleh Samani Intakoris ini.
Salah satunya adalah dari pengusaha muda Bellinda Birton. Dia ikut menyumbangkan sejumlah makanan kaya gizi dan minuman untuk berbuka puasa para warga yang membutuhkan.
Hal tersebut dilakukan Bellinda pada Kamis (4/4/2024). Dia ingin ikut menjadi salah satu donatur di warung sedekah ini.
”Kemarin kami bawakan makanan layak santap lengkap dengan minumnya untuk berbuka puasa teman-teman yang sedang di jalan atau untuk kaum dhuafa yang memang kesulitan untuk mendapat makan,” kata Bellinda, Jumat (5/4/2024).
Dia mengatakan, apa yang dilakukannya ini tidak dalam rangka apapun. Ini semua murni dari keinginannya untuk berbagi dengan masyarakat.
”Kami ingin menjadi seorang yang lebih berguna untuk masyarakat, kami ingin memberikan manfaat dan berkontribusi dalam membangun sebuah Kudus yang masyarakatnya sehat dan Sejahtera,” tambahnya.
Bellinda pun berharap dengan adanya warung sedekah ini bisa menginspirasi banyak orang untuk berbuat kebaikan.
”Apalagi ini di bulan Ramadan kan, pastinya ini akan sangat membantu teman-teman yang membutuhkan,” tandasnya.
Sudah sembilan tahun lamanya warung sedekah berdiri. Pemrakarsanya adalah seorang pengusaha kafe sekaligus Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Kudus Samani Intakoris. Karena kesibukannya, Samani dibantu oleh seorang bernama Bosnia Sasminta.
Namun Samani sesekali juga menilik ke sana, menyapa para penikmat makanan sederhana dari berbagai srata. Meski demikian, prioritasnya juga tetaplah kaum-kaum marjinal yang kesulitan makan. Sehingga tujuan dari warung ini tetap terjaga.
”Kami sesekali ke sini, ini sebenarnya dulu adalah warung yang ingin kami bangun untuk kaum dhuafa saja yang kesulitan mendapat makanan, namun kami rasa banyak pengguna jalan dan siapapun orangnya juga membutuhkan makan, ya akhirnya ini terbuka untuk siapa saja,” kata Samani.
Samani mengatakan, tidak ada maksud khusus dari dirinya mendirikan warung sedekah ini. Dia hanya ingin berbagi dengan sesama. Ini juga merupakan bentuk rasa syukurnya atas apa yang dia dapat selama ini.
”Kami sesekali makan bersama mereka, kadang ada banyak hal yang mereka tidak bisa suarakan dan akhirnya muculah cerita di sana, namun kalau puasa seperti ini ya tentu dibungkus. Makanannya memang sederhana tapi tetap bisa buat Kudus Sehat,” tutur Samani.
Dia berharap apa yang ia lakukan ini bisa menginspirasi banyak pihak lainnya. Sehingga kemudian muncul warung-warung sedekah lainnya.
”Kalau seperti itu tentu akan sangat menyenangkan, tidak ada lagi warga Kudus yang kesusahan mendapat makanan, Kudus kemudian semakin baik semakin sehat,” ungkapnya.
Editor: Supriyadi



