Tradisi Sewu Kupat akan Sajikan 4000 Porsi Makan Ketupat Gratis
Anggara Jiwandhana
Jumat, 12 April 2024 15:18:00
Murianews, Kudus – Tradisi Sewu Kupat di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah hadir kembali di tahun ini. Yang menarik, panitia akan menyediakan 4.000 porsi makan ketupat secara cuma-cuma alias gratis.
Lokasi makan ketupat gratis ini rencananya akan dipusatkan di Taman Ria Colo, atau lokasi yang sama untuk gelaran tradisi sewu kupat Kudus di tanggal 17 April 2024 mendatang. Ketupat-ketupat itu akan disajikan usai prosesi tradisi kirab dilangsungkan.
Pegiat kesenian dan tradisi Kudus Antono menyampaikan, selain menyediakan ribuan porsi makan ketupat, panitia rencananya juga akan menyediakan 1.000 cup kopi untuk masyarakat umum.
Acara akan semakin meriah karena dibarengi dengan agenda pagelaran tari daerah, pagelaran gamelan, pameran UMKM jajanan tradisional, live musik, dan mendatangkan guest star untuk acara hiburannya.
”Ini masih persiapan. Setelah vakum lama, saya ingin tradisi itu hidup lagi dengan konsep yang semakin meriah lagi,” kata Antono Jumat (12/4/2024).
Antono menyampaikan, tradisi yang diwariskan oleh Sunan Muria di Desa Colo itu sejatinya sempat digelar meriah sejak tahun 2007 silam. Hingga pada 2019, agenda tahunan itu vakum karena berbagai alasan.
”Namun di tahun ini kami hidupkan kembali, semua warga di Kecamatan Dawe juga sudah sepakat untuk ikut berpartisipasi,” kata dia Jumat (12/4/2024).
Dia pun menjamin jika agenda tahunan ini akan semakin menarik dan lebih ramai dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Pasalnya, pada tahun ini, tradisi Sewu Kupat tidak hanya dimeriahkan oleh warga Desa Colo saja. Melainkan juga menggandeng 17 desa se-Kecamatan Dawe, paguyuban ojek menara, serta paguyuban terminal Colo. Total ada sekira 23 gunungan kirab yang dihadirkan.
Berbagai rangkaian acara juga akan dihadirkan. Selain Kirab Gunungan, nantinya akan dimeriahkan pula dengan lomba kreasi gunungan kupat untuk warga setempat.
”Saat ini masih persiapan sehingga kami harapkan ini bisa menarik kembali minat wisatawan dan akhirnya bisa meningkatkan perputaran ekonomi di kecamatan kami, karena semua pasti kena pengaruhnya,” ungkap Antono.



