Berdasar data Kementerian PUPR, proyek jalan tol Demak-Tuban sendiri diperkirakan menelan dana hingga Rp 45,71 triliun. Sebanyak Rp 2,68 triliun di antaranya akan digunakan sebagai biaya pembebasan lahan (porsi pemerintah).
Sementara sisanya, yakni sebesar Rp 32,46 triliun akan digunakan untuk membiayai proses konstruksi yang dilakukan secara bertahap.
Lokasi titik awal proyek, yakni di Demak, akan terhubung dengan jalan tol Semarang–Demak. Sedangkan pada titik akhir proyek akan terhubung dengan rencana Jalan Tol Tuban–Lamongan–Gresik.
Untuk lebar median, termasuk bahu dalam nantinya memiliki ukuran 5,5 meter. Sementara lebar rumija adalah 80 meter minimum dan lebar zona bebas di jalan utama adalah 9 meter.
Tol ini diperkirakan mulai beroperasi di tahun 2026 nanti. Dengan jumlah perkiraan volume lalu lintas di jalan Tol Demak–Tuban yakni mencapai 12.300 Kendaraan/hari.
”Proses konstruksi jalan tol ini akan dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama akan dimulai pada kuartal tiga (Q3) tahun 2024 dan rampung pada dua (Q2) 2026. Sedangkan proses konstruksi tahap kedua, akan dimulai pada kuartal 1 (Q1) 2027 dan ditargetkan rampung pada kuartal 4 (Q4) 2028,” tulis Kementerian PUPR sebagaimana dikutip dari website resminya, Selasa (11/6/2024).
Murianews, Kudus – Proyek pembangunan jalan tol Demak-Tuban dari pemerintah pusat, direncanakan bakal melewati sembilan desa dan 3 kecamatan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai berprogres.
Saat ini tahapannya sudah masuk pembebasan lahan di area jalan tol Demak-Tuban yang melewati Kabupaten Pati.
Di Kabupaten Kudus sendiri, Panjang jalan tol Demak-Tuban yang akan melalui Kota Kretek hanya sepanjang 8,3 kilometer saja. Adapun desa yang akan dilalui proyek ini ialah sebagai berikut.
Kecamatan Mejobo
1. Desa Kesambi
2. Desa Termulus
3. Desa Jojo
Kecamatan Undaan
1. Desa Undaan Lor
2. Desa Wates
3. Desa Karangrowo
4. Desa Ngempak.
Kecamatan Jekulo
1. Desa Bulung Cangkring
2. Desa Bulung Kulon.
Berdasar data Kementerian PUPR, proyek jalan tol Demak-Tuban sendiri diperkirakan menelan dana hingga Rp 45,71 triliun. Sebanyak Rp 2,68 triliun di antaranya akan digunakan sebagai biaya pembebasan lahan (porsi pemerintah).
Sementara sisanya, yakni sebesar Rp 32,46 triliun akan digunakan untuk membiayai proses konstruksi yang dilakukan secara bertahap.
Lokasi titik awal proyek, yakni di Demak, akan terhubung dengan jalan tol Semarang–Demak. Sedangkan pada titik akhir proyek akan terhubung dengan rencana Jalan Tol Tuban–Lamongan–Gresik.
Jalan Tol Demak–Tuban ini nantinya akan memiliki 2x2 lajur dalam 1 lane. Adapun lebar lajur adalah sebesar 2,6 meter. Sementara lebar bahu dalam dan luar jalan masing-masing 1,5 meter dan 3 meter.
Untuk lebar median, termasuk bahu dalam nantinya memiliki ukuran 5,5 meter. Sementara lebar rumija adalah 80 meter minimum dan lebar zona bebas di jalan utama adalah 9 meter.
Tol ini diperkirakan mulai beroperasi di tahun 2026 nanti. Dengan jumlah perkiraan volume lalu lintas di jalan Tol Demak–Tuban yakni mencapai 12.300 Kendaraan/hari.
”Proses konstruksi jalan tol ini akan dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama akan dimulai pada kuartal tiga (Q3) tahun 2024 dan rampung pada dua (Q2) 2026. Sedangkan proses konstruksi tahap kedua, akan dimulai pada kuartal 1 (Q1) 2027 dan ditargetkan rampung pada kuartal 4 (Q4) 2028,” tulis Kementerian PUPR sebagaimana dikutip dari website resminya, Selasa (11/6/2024).