Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Ketua DPRD Kudus Masan geram dengan persoaalan sampah dan alat berat TPA Tanjungrejo Kudus yang tak kunjung tuntas. Padahal hal seperti ini seharusnya bisa diselesaikan dengan cara berkoordinasi lintas dinas.

Hal tersebut diutarakan Masan ketika menyidak TPA Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Selasa (25/6/2024).

Dia mengungkapkan, pemerintah daerah seharusnya bisa menggerakkan dinas-dinas di bawahnya untuk saling koordinasi. Termasuk di antaranya penggunaan alat berat untuk penataan sampah.

”Misal di sini rusak ya koordinir lintas OPD, di Dinas PUPR kan ada alat berat, bisa dipinjamkan dari sana lagi,” katanya.

Jika hal seperti itu tidak bisa, sambung dia, maka pemerintah daerah seharusnya bisa menggunakan anggaran tak terduga mengingat urgensitas dari penanganan sampah ini sangatlah mendesak.

”Bisa gunakan dana TT untuk sewa alat kan bisa, atau bisa pakai anggaran mana. Jadi kami mohon pada Pj Bupati untuk bisa memberi atensi di sini,” pungkasnya.

Alat berat penunjang operasional tempat pembuangan akhir atau TPA Tanjungrejo, Kudus, Jawa Tengah, rusak lagi. Antrean truk sampah pun Kembali mengular kembali di kawasan itu.

Mereka mengantre untuk masuk dan membuang sampah hasil rumah tangga yang ada di desa-desa di Kudus. Per kendaraan, bahkan bisa mengantre hingga sejam lebih hanya untuk menurunkan sampahnya.

Alat berat di TPA Tanjungrejo memang berperan vital dalam proses pengelolaan dan penataannya. Jika rusak, sampah-sampah baru tidak bisa ditumpuk dan ditata hingga akhirnya menimbulkan kesemrawutan.

”Rata-rata satu jam bahkan lebih untuk membuang sampahnya, ya karena alatnya rusak lagi,” kata Utomo, salah satu pengendara kendaraan sampah desa, Selasa (25/6/2024).

Kondisi ini diperparah dengan keadaan tanah yang gembur dan licin. Tak jarang, kendaraan roda tiga yang akan menanjak di bukit sampah terpeleset dan terjungkal.

”Saya juga pernah kalau pas bawaannya banyak dan tanahnya licin,” tambahnya.

Utomo pun berharap pemerintah daerah bisa serius menangani permasalahan ini. Jika tidak ini akan merugikan para pengangkut sampah dan berdampak di masyarakat.

”Apalagi harganya naik kan, kami tidak apa apa kalau naik asalkan ya dibenahi lah,” ungkapnya

Komentar

Terpopuler