Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Nama lengkapnya adalah Salman Hilal Muharram, lahir di Pati 3 Februari 2007 lalu. Sejak kecil, ia sudah gemar dengan kesenian Jawa, khususnya wayang. Maklum saja, ayahnya, Gunadi juga merupakan salah satu dalang kenamaan asal kabupaten di Pantura itu.   

Berangkat dari pangkuan ayahnya di umur dua tahun, Salman muda mulai tertarik bermain wayang. Setiap ayahnya pentas, Salman selalu dibawa dan selalu ikut memainkan wayang ayahnya. Barulah di usin 4 tahun, ia mulai duduk sendiri di balik papan dan menjalankan wayang-wayangnya sendirian.

”Saya dulu suka dipangku Bapak kalau sedang pentas, usia dua tahun itu, istilahnya ngganggu karena ikut mainan wayangnya bapak pas pentas,” katanya pada Murianews.com, Selasa (3/9/2024).

Cerita pertama yang ia bawakan adalah Babat Alas Wonomarto. Ia memainkannya di depan para warga Desa Maetan, Kecamatan Tambakromo di Kabupaten Pati. Setelahnya, ia terus berkembang dan memutuskan untuk belajar wayang dengan lebih telaten lagi di salah satu dalang di Kudus.

”Corona masuk itu saya ke Kudus, belajar dalang lagi dari saudaranya bapak dan sekolah di sini,” sambungnya.

Sejauh ini, ia pun sudah mementaskan berbagai cerita di berbagai lokasi pula. Paling jauh, Ia harus melintasi selat Jawa guna tampil di Jambi. Kemudian beralih ke Jakarta hingga ke kota-kota lainnya. Hal tersebut pun mendapat dukungan dari sekolahnya kini, yakni di SMA NU Hasyim Asy'ari.

”Sekolah memberikan saya izin ketika saya harus ndalang, saya terima kasih sekali bakatnya sudah didukung dan disupport,” tuturnya.

Waka Kurikulum SMA NU Hasyim Asy'ari  Endah Noorkhamna mengungkapkan, pihak sekolah memang membebaskan siswa untuk mengembangkan minat dan bakatnya. Termasuk di antaranya adalah dengan mendalang ini.

”Salah satu siswa kami yakni Salman ini memang pandai mendalang, dia juga sudah tur ke berbagai daerah, sebagai guru tentu kami harus mendukung bakat dari siswa kami,” ucapnya.

 

Komentar

Terpopuler