Kamis, 20 November 2025

Hanya saja, sambungnya, pelaksanaannya bisa disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing desa.

Semisal desa tersebut merupakan desa rawan banjir, maka jangan membeli bibit ikan karena rawan hanyut terbawa banjir.

”Yang lebih penting ketahanan pangan juga memperhatikan kearifan lokal dan kondisi, serta potensi ekonomi di masing-masing desa,” ujarnya.

Salah satu upaya yang bisa dioptimalkan yakni bagaimana masyarakt memaksimalkan potensi lahan di pekarangan dan menciptakan sistem pertanian modern.

Masan menyebut ada banyak petani milenial di Kudus yang berhasil menciptakan sistem pertanian modern.

”Bisa belajar dari situ dan ditularkan ke seluruh wilayah pedesaan, ketika ada intervensi alokasi anggaran yang dikoordinir dapat terlaksana dengan baik tentu,” ungkapnya.

Sementara Kapolres Kudus AKBP Ronni Bonic menyampaikan bahwa program ini merupakan tindak lanjut dalam mendukung Asta Cita ketahanan pangan.

”Sesuai amanat dari Polri, Indonesia harus menjadi swasembada pangan dalam waktu secepatnya, maka harus turun ke daerah,” ujar Ronni Bonic.

Progamnya akan berbentuk pertanian pekarangan bergizi dan akan menyasar 132 titik di desa dan kelurahan di Kabupaten Kudus.

”Ada sekitar 2,2 hektar di Desa Margorejo yang berisi potensi perikanan, sayuran, buah-buahan dan pertanian, kami harap secara masif bisa bergerak untuk ketahanan pangan,” lanjutnya. (nad)

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler