Meski belum sampai ke Indonesia, sejumlah langkah antisipasi sudah mulai dilakukan. Mulai dari penyosialisasian apa itu HMPV hingga koordnasi dengan seluruh fasilitas kesehatan di Kota Kretek.
Para warga pun juga diimbau untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat atau PHBS sama seperti masa Covid-19.
”Termasuk jaga gizi seimbang, olahraga teratur untuk menjaga daya tahan tubuh, periksa ke faskes bila ada gejala sakit dan penerapan prokes. Cuci tangan pakai sabun, pakai masker bila ada gejala infeksi saluran nafas atau flu,” ucap Kepala DKK Kudus dr Andiri Aridewi pada Murianews, Senin (6/1/2025).
DKK Kudus, sambung Andini, untuk saat ini belum menyiapkan langkah taktis apapun. Semuanya menunggu Surat Edaran atau SE dari Kementerian Kesehatan.
”Untuk teknis kami masih menunggu SE Kemenkes. Namun koordinasi dengan jejaring faskes sudah kami lakukan, semoga semuanya dalam kondisi yang aman,” ungkapnya.
Murianews, Kudus – Dinas Kesehatan Kabupaten atau DKK Kudus, Jawa Tengah, mulai meningkatkan kewaspadaan akan berkembangnya virus HMPV atau Human Metapneumovirus di sejumlah negara.
Meski belum sampai ke Indonesia, sejumlah langkah antisipasi sudah mulai dilakukan. Mulai dari penyosialisasian apa itu HMPV hingga koordnasi dengan seluruh fasilitas kesehatan di Kota Kretek.
Para warga pun juga diimbau untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat atau PHBS sama seperti masa Covid-19.
”Termasuk jaga gizi seimbang, olahraga teratur untuk menjaga daya tahan tubuh, periksa ke faskes bila ada gejala sakit dan penerapan prokes. Cuci tangan pakai sabun, pakai masker bila ada gejala infeksi saluran nafas atau flu,” ucap Kepala DKK Kudus dr Andiri Aridewi pada Murianews, Senin (6/1/2025).
DKK Kudus, sambung Andini, untuk saat ini belum menyiapkan langkah taktis apapun. Semuanya menunggu Surat Edaran atau SE dari Kementerian Kesehatan.
”Untuk teknis kami masih menunggu SE Kemenkes. Namun koordinasi dengan jejaring faskes sudah kami lakukan, semoga semuanya dalam kondisi yang aman,” ungkapnya.
Meningkat di Malaysia…
Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) mencatat adanya peningkatan kasus infeksi human Metapneumovirus (HMPV) di Malaysia sepanjang tahun 2024.
Berdasarkan data dari Laboratorium Kesehatan Masyarakat dan laboratorium rumah sakit, terdapat 327 sampel positif HMPV pada 2024, naik signifikan dibandingkan 225 sampel positif pada tahun 2023.
Dikutip dari Antara, KKM menegaskan bahwa HMPV bukanlah penyakit baru di negara tersebut. Meski demikian, infeksi ini tidak diwajibkan untuk dilaporkan sesuai dengan Undang-Undang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Tahun 1988 (UU 342).
HMPV diketahui merupakan salah satu penyebab infeksi saluran pernapasan yang berasal dari virus keluarga Pneumoviridae. Infeksi saluran pernapasan seperti ini diperkirakan akan terus ada di masyarakat, sehingga perlu kewaspadaan tinggi untuk mencegah penularannya.
KKM mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran virus HMPV, terutama di area tertutup dan ramai. Langkah pencegahan yang dianjurkan antara lain mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer secara rutin.