Meski memang tetap harus ada catatan evaluasi agar ada perkembangan pelayanan yang lebih baik lagi.
”RSUD Kudus kami rasa sudah berpengalaman, beberapa testimoni penunggu pasien tadi juga sudah baik. Tinggal ditingkatkan saja pelayanan full service-nya,” ungkapnya.
Murianews, Kudus – Bupati Kudus terpilih Samani Intakoris meninjau kondisi Instalasi Gawat Darurat atau IGD RSUD Loekmono Hadi Kudus, Jawa Tengah, Jumat (10/1/2025). Ia pun mencatat sejumlah permasalahan dari hasil kunjungannya tersebut.
Salah satunya adalah kerap terjadinya antrean pasien di IGD RSUD Kudus. Di kondisi seperti ini, banyak terjadi kesalahan komunikasi antara keluarga pasien dan tenaga kesehatan yang bertugas.
Tak jarang juga kabar penolakan berhembus di kalangan masyarakat. Padahal pihak rumah sakit sedang mengupayakan penanganan dengan segera dan meminta pasien untuk sedikit bersabar.
”Nah karena ini kami harapkan nanti ada pendamping pasien. Kalau belum bisa satu pasien satu pendamping ya satu pendamping lima pasien,” ujar Samani di sela kunjungannya.
Tugas dari pendamping pasien ini, sambung Samani, adalah untuk berkomunikasi dengan pasien-pasien yang sedang menunggu.
Menginformasikan kondisi yang sedang terjadi di IGD dan mengupayakan kebutuhan pasien. Adanya pendamping juga diharapkan bisa menenangkan sisi psikologis pasien dan keluarga.
”Jadi pendampingannya khusus di IGD saja, kalau sudah masuk ruang perawatan psikologis mereka kan sudah tenang. Kalau belum biasanya emosi dan itu tidak bisa disalahkan karena kondisinya darurat,” sambung Samani.
Pelayanan yang baik...
Terlepas dari itu, Samani sendiri sudah memastikan jika pelayanan di RSUD Kudus sudah sangat optimal. Banyak pasien merasa puas dengan pelayanan yang sudah diberikan.
Meski memang tetap harus ada catatan evaluasi agar ada perkembangan pelayanan yang lebih baik lagi.
”RSUD Kudus kami rasa sudah berpengalaman, beberapa testimoni penunggu pasien tadi juga sudah baik. Tinggal ditingkatkan saja pelayanan full service-nya,” ungkapnya.