”Kami ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah ikut mengintervensi pada stunting, hasil ini merupakan upaya bersama kami untuk membuat generasi di Kudus lebih baik lagi,” pungkasnya.
Sekretaris daerah atau Sekda Kudus Revlisianto Subekti ikut mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berperan dalam penurunan angka stunting ini.
Murianews, Kudus – Angka stunting di Kudus, Jawa Tengah, menurun drastis pada tahun 2024. Hasil survei dari survei status gizi Indonesia atau SSGI, stunting di Kudus kini hanya sebesar 3,77 persen.
Penurunan ini bisa dibilang sangat drastis dari tahun 2023 yang pada waktu itu tercatat sebesar 15,7 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten atau DKK Kudus dr Andini Aridewi mengungkapkan, angka tersebut memang belum dirilis secara resmi oleh nasional.
Namun berdasarkan bocoran surveyor tim SSGI, Kudus berhasil menekan angka stunting dengan sangat drastis.
Penghitungan yang dilakukan SSGI sendiri menggunakan metode sampling kepada 780 anak yang dilakukan di 78 rute di Kudus. Sehingga satu rute ada sebanyak 10 balita yang disampling.
”Semoga data yang saat ini sedang diolah di tingkat nasional tidak beda jauh dari hasil survey yang kemarin dilakukan teman-teman SSGI,” ucap Anidini, Rabu (12/2/2025).
Dia melanjutkan, kesuksesan Kudus dalam menekan angka stunting tak lepas dari intervensi semua pihak yang terlibat. Mulai dari pemerintah daerah, tenaga kesehatan bahkan swasta yang ikut berperan.
Dua intervensi berhasil...
Kudus, sambung Andini, memang melakukan dua intervensi untuk menurunkan angka stunting di Kudus. Yakni intervensi spesifik yang ditujukan langsung kepada sang balita dan juga intervensi sensitif yang didukung penuh oleh swasta.
”Kami ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah ikut mengintervensi pada stunting, hasil ini merupakan upaya bersama kami untuk membuat generasi di Kudus lebih baik lagi,” pungkasnya.
Sekretaris daerah atau Sekda Kudus Revlisianto Subekti ikut mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berperan dalam penurunan angka stunting ini.