Hal tersebut dikatakannya pada wartawan di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (17/2/205).
Yassierli mengatakan, pihaknya juga sudah sempat bertemu dengan perwakilan dari pengemudi ojek online dan juga para pengusaha. Dia bertemu dengan mereka sebelum rencana demo dilangsungkan.
”Ya sebenarnya kan sebelum demo kami itu kan sudah bertemu ya beberapa 3 kali dengan perwakilan dari teman-teman pekerjanya. Kemudian sudah dua kali kita ketemu dengan pengusaha, mereka janji bahwa kita sambut ya,” tuturnya.
”Ini masalah besarannya dan formulanya seperti apa, ini yang sedang kami inikan (rumuskan),” tuturnya.
Sebelumnya, Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) mendesak agar Kementerian bisa mendorong perusahaan aplikasi memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para pengemudi saat Lebaran.
SPAI mempermasalahkan fleksibilitas dalam kemitraan yang menjadi alasan platform untuk menghindar dari kewajiban membayar THR kepada para driver ojol.
Murianews, Jakarta – Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyebutkan jika para perusahaan sudah mulai mencari formula yang tepat untuk membayarkan tunjangan hari raya atau THR driver ojol.
Hal tersebut dikatakannya pada wartawan di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (17/2/205).
Yassierli mengatakan, pihaknya juga sudah sempat bertemu dengan perwakilan dari pengemudi ojek online dan juga para pengusaha. Dia bertemu dengan mereka sebelum rencana demo dilangsungkan.
”Ya sebenarnya kan sebelum demo kami itu kan sudah bertemu ya beberapa 3 kali dengan perwakilan dari teman-teman pekerjanya. Kemudian sudah dua kali kita ketemu dengan pengusaha, mereka janji bahwa kita sambut ya,” tuturnya.
Pihaknya perusahaan dikatakannya sedang merumuskan besaran dan formula THR driver ojol
”Ini masalah besarannya dan formulanya seperti apa, ini yang sedang kami inikan (rumuskan),” tuturnya.
Sebelumnya, Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) mendesak agar Kementerian bisa mendorong perusahaan aplikasi memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para pengemudi saat Lebaran.
SPAI mempermasalahkan fleksibilitas dalam kemitraan yang menjadi alasan platform untuk menghindar dari kewajiban membayar THR kepada para driver ojol.
Korbankan kesejahteraan driver...
Padahal, bisnis platform saat ini sangat diuntungkan dengan profit yang tinggi. Namun ironinya mereka mengorbankan kesejahteraan pengemudi ojol.
SPAI kemudian mendesak Kemnaker mengeluarkan kebijakan yang jelas dan berpihak pada driver ojol. Terutama terkait kewajiban perusahaan platform membayar THR kepada driver ojol.
SPAI juga menyinggung perlu adanya aturan dalam mengatur persaingan usaha di tiap platform ojek online. Dia mengatakan banyak perusahaan yang berlomba memasang tarif murah yang berdampak pada kesejahteraan sopir ojol.
SPAI juga menilai insentif dari perusahaan platform selama ini tidak menyejahterakan pekerja platform dan justru memaksa pengemudi untuk terus-menerus bekerja tanpa istirahat melebihi ketetapan kerja 8 jam.