Belum sampai dua tahun menjabat Dubes, pada 17 Juli 2023, dia dipercaya menjadi Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN).
Rosan dilantik sebagai Wamen BUMN berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 23 M Tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju periode 2019–2024.
Saat itu, dia menggantikan Pahala Mansury yang bergeser menjadi Wakil Menteri Luar Negeri.
Selanjutnya, pada 27 Juli 2023, Rosan ditunjuk sebagai Wakil Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Jelang Pilpres 2024, pada 25 Oktober 2023, Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menunjuk Rosan Roeslani sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
Konsekuensi dari penunjukan dirinya sebagai Ketua TKN tersebut membuat Rosan mengundurkan diri dari jabatan Wakil Menteri BUMN. Dia juga mundur dari jabatannya sebagai Wakil Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Murianews, Jakarta – Nama Rosan Perkasa Roeslani alias Rosan Roeslani santer dikabarkan bakal menjadi pimpimam Danantara atau pimpinan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara BPI Danantara.
Kabar kepastian Eks wakil Tim Kampanye Nasional atau eks TKN Jokowi-Ma’ruf Amin dan TKN dari Prabowo-Gibran sebagai pimpinan Danantara Prabowo itu pun makin menguat seiring dengan kabar kedatangannya di Istana Negara, Senin (24/2/2025) di mana pelantikan akan dilangsungkan.
Rosan Roeslani sendiri sebelumnya santer dikabarkan bakal menggantikan Muliaman Darmansyah Hadad yang dalam struktur awal lembaga ini ditunjuk oleh Prabowo sebagai Kepala BPI Danantara pada 22 Oktober 2024 lalu.
Dengan adanya pergantian ini, Muliaman Darmansyah Hadad nantinya diwacanakan bakal menjabat Wakil Ketua Dewan Pengawas.
Berikut ialah sosok Rosan Roeslani, yang akan menjadi CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dan diangkat oleh Presiden Prabowo Subianto hari ini, Senin (24/2/2025).
Danantara sendiri merupakan semacam badan pengelola investasi (sovereign wealth fund) yang dibentuk untuk mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis.
Profil Rosan...
Dilansir dari Tribunjabar.id, Rosan Perkasa Roeslani berlatar belakang seorang pengusaha. Ia kelahiran asli Jakarta pada 31 Desember 1968 silam.
Rosan merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara yang lahir dari pasangan dokter spesialis THT, Roeslani Sapeni dan Siti Hasanah.
Saat ini, Rosan Roeslani menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Rosan Roeslani sendiri mengenyam pendidikan d Oklahoma State University, Amerika Serikat dan lulus pada 1992.
Setelah lulus, Rosan Roeslani melanjutkan studinya ke Belgia dan meraih gelar master di bidang administrasi bisnis dari Antwerpen European University pada 1995.
Rosan menikah dengan perempuan asal Bali, Anak Agung Ayu Manik Mulyaheni dan dikaruniai tiga anak.
Karier politik
Karier politik Rosan Roeslani terbilang moncer. Bermula saat bergabung bersama Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin di jabatan wakil ketua, Ia langsung mendapatkan mandat sebagai Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Amerika Serikat pada 25 Oktober 2021 saat Jokowi menjabat.
Sederet jabatan penting...
Belum sampai dua tahun menjabat Dubes, pada 17 Juli 2023, dia dipercaya menjadi Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN).
Rosan dilantik sebagai Wamen BUMN berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 23 M Tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju periode 2019–2024.
Saat itu, dia menggantikan Pahala Mansury yang bergeser menjadi Wakil Menteri Luar Negeri.
Selanjutnya, pada 27 Juli 2023, Rosan ditunjuk sebagai Wakil Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Jelang Pilpres 2024, pada 25 Oktober 2023, Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menunjuk Rosan Roeslani sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
Konsekuensi dari penunjukan dirinya sebagai Ketua TKN tersebut membuat Rosan mengundurkan diri dari jabatan Wakil Menteri BUMN. Dia juga mundur dari jabatannya sebagai Wakil Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).