Ia juga menegaskan pentingnya keluar dari zona nyaman agar kualitas pelayanan publik terus meningkat seiring perkembangan zaman. Menurutnya, di era digitalisasi saat ini, inovasi berbasis teknologi menjadi kebutuhan yang tak terelakkan.
”Kedepan, akan terus melakukan terobosan berbasis teknologi. Seluruh pegawai harus mampu beradaptasi cepat dengan perkembangan digital agar pelayanan bisa semakin efektif dan efisien,” ujarnya.
Bupati Samani juga berpesan agar setiap unit pelayanan senantiasa melakukan evaluasi secara berkala. Evaluasi dinilai penting untuk memastikan layanan yang diberikan tetap relevan, responsif, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Murianews, Kudus – Komitmen Pemerintah Kabupaten Kudus dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik kembali mendapat apresiasi di tingkat nasional.
Kali ini, Pemkab Kudus menyabet penghargaan di Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pelayanan Publik (PEKPPP) Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
Bupati Kudus Samani Intakoris menyatakan, Kudus berhasil meraih predikat pelayanan prima dengan indeks pelayanan publik sebesar 4,61 atau kategori A. Capaian ini sekaligus menempatkan Kabupaten Kudus di peringkat ke-6 nasional dalam klaster kabupaten.
Tiga instansi di bawah Pemkab Kudus yang meraih nilai pelayanan prima yakni RSUD Loekmono Hadi dengan skor 4,64, disusul Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) dengan nilai 4,63.
Satu instansi lagi yakni Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) yang juga mencatat nilai 4,63.
”Ini adalah hasil kerja keras seluruh ASN dan pegawai yang terus berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk masyarakat. Penghargaan ini bukanlah tujuan akhir, tapi justru menjadi pemicu semangat kita untuk terus berinovasi,” kata Samani.
Keluar zona nyaman...
Ia juga menegaskan pentingnya keluar dari zona nyaman agar kualitas pelayanan publik terus meningkat seiring perkembangan zaman. Menurutnya, di era digitalisasi saat ini, inovasi berbasis teknologi menjadi kebutuhan yang tak terelakkan.
”Kedepan, akan terus melakukan terobosan berbasis teknologi. Seluruh pegawai harus mampu beradaptasi cepat dengan perkembangan digital agar pelayanan bisa semakin efektif dan efisien,” ujarnya.
Bupati Samani juga berpesan agar setiap unit pelayanan senantiasa melakukan evaluasi secara berkala. Evaluasi dinilai penting untuk memastikan layanan yang diberikan tetap relevan, responsif, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Editor: Anggara Jiwandhana