”Kemarin kami bertemu OJK agar bagaimana ini (ide) bisa menjadi agunan,” tuturnya.
Peningkatan lapangan kerja berkualitas, penguatan SDM, serta pengembangan industri kreatif secara berkelanjutan menjadi fokus dalam mewujudkan transformasi ekonomi berbasis inovasi.
Dalam kerangka ini, pendidikan vokasi memiliki peran strategis guna menyiapkan talenta ekonomi kreatif yang adaptif, produktif, dan mampu bersaing di tingkat global.
Murianews, Kudus – Menteri Ekonomi Kreatif atau Menekraf Teuku Riefky Harsya tengah mengupayakan produk-produk ekonomi kreatif atau produk ekraf bisa menjadi jaminan pinjaman bank.
Riefky mengungkapkan hal tersebut saat bertolak ke Kabupaten Kudus, Rabu (21/5/2025) pagi guna mengunjungi sejumlah SMK yang mencetak SDM Erkraf siap terjun di dunia industri.
Riefky menyadari jika ekraf saat ini menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat Indonesia. Data dari Kementerian menyebutkan ada sekitar 6,13 persen warga Indonesia yang bekerja di sektor ini.
Dari tahun ke tahun jumlah tersebut terus naik sehingga Kementerian menyadari potensi dari sektor ini.
”Kalau lainnya kan enak, oo ini aset saya di sini, di sini dan di sini, nah kalau yang di ekraf ini kan bingun karena asetnya (berupa ide) di kepala,” tambahnya.
Karena itulah Ia kini tengah berupaya untuk menjadikan produk ekonomi kreatif bisa menjadi jaminan pinjaman bank.
Bertemu OJK...
”Kemarin kami bertemu OJK agar bagaimana ini (ide) bisa menjadi agunan,” tuturnya.
Riefky menyebut ekonomi kreatif kini menjadi salah satu pilar pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam dokumen Asta Cita Pemerintah.
Peningkatan lapangan kerja berkualitas, penguatan SDM, serta pengembangan industri kreatif secara berkelanjutan menjadi fokus dalam mewujudkan transformasi ekonomi berbasis inovasi.
Dalam kerangka ini, pendidikan vokasi memiliki peran strategis guna menyiapkan talenta ekonomi kreatif yang adaptif, produktif, dan mampu bersaing di tingkat global.