Direktorat Jenderal Sains dan Teknologi dengan alokasi tambahan sebesar Rp 1,2 triliun. Sebagian besar dana, yakni Rp 1 triliun, dialokasikan untuk pengembangan SMA Unggul Garuda Baru, Garuda Transformasi, dan layanan akademik. Selain itu, ada tambahan Rp 270 miliar untuk program repository sains dan teknologi.
”Di mana kami mengajukan untuk program pendidikan tinggi dan program dukungan manajemen, program pendidikan tinggi adalah untuk tambahan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) kekurangan sebesar 22.050 beasiswa,” jelas Togar.
Lebih lanjut, Togar menambahkan bahwa anggaran juga diusulkan untuk Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) sebesar Rp 6,6 miliar, serta Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) sebesar Rp 22 miliar.
Alokasi lain, sebesar Rp 3,5 triliun, akan diperuntukkan bagi tunjangan kinerja (tukin) dosen dan pengangkatan dosen ASN tahun 2026.
Murianews, Jakarta – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) mengusulkan penambahan anggaran sebesar Rp 5,9 triliun untuk tahun 2026.
Usulan ini diajukan untuk membiayai berbagai program prioritas, termasuk pengembangan Sekolah Unggul Garuda, program beasiswa, dan revitalisasi perguruan tinggi.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto menyampaikan usulan tersebut dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu (27/8/2025). Tambahan ini diajukan di luar pagu anggaran 2026 yang sudah ditetapkan sebesar Rp 61 triliun.
”Maka berdasarkan yang kami susun, kita kembali mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp 5.936.604.056.000 untuk pemenuhan program-program prioritas yang belum diakomodasi secara optimal pada pagu anggaran 2026,” ujar Brian.
Sekretaris Jenderal Kemendiktisaintek Togar M Simatupang merinci alokasi anggaran tambahan tersebut, yang akan dibagi ke berbagai direktorat jenderal. Rincian usulan tersebut mencakup:
Sekretariat Jenderal dengan alokasi tambahan Rp 256 miliar untuk berbagai kebutuhan. Kemudian Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, tambahan sebesar Rp 847 miliar.
Dana ini akan digunakan untuk revitalisasi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sebesar Rp 275 miliar, pusat unggulan antar-perguruan tinggi (Rp 50 miliar), revitalisasi PTN vokasi (Rp 200 miliar), serta program beasiswa kemitraan negara berkembang dan beasiswa gelar dosen.
KIP...
Direktorat Jenderal Sains dan Teknologi dengan alokasi tambahan sebesar Rp 1,2 triliun. Sebagian besar dana, yakni Rp 1 triliun, dialokasikan untuk pengembangan SMA Unggul Garuda Baru, Garuda Transformasi, dan layanan akademik. Selain itu, ada tambahan Rp 270 miliar untuk program repository sains dan teknologi.
”Di mana kami mengajukan untuk program pendidikan tinggi dan program dukungan manajemen, program pendidikan tinggi adalah untuk tambahan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) kekurangan sebesar 22.050 beasiswa,” jelas Togar.
Lebih lanjut, Togar menambahkan bahwa anggaran juga diusulkan untuk Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) sebesar Rp 6,6 miliar, serta Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) sebesar Rp 22 miliar.
Alokasi lain, sebesar Rp 3,5 triliun, akan diperuntukkan bagi tunjangan kinerja (tukin) dosen dan pengangkatan dosen ASN tahun 2026.