Hal tersebut dikonfimasi Koordinator Forum Perempuan BEM SI wilayah Jabodetabek dan Banten (BSJB), Fatin Humairo.
Fatin mengatakan, aksi ini melanjutkan rangkaian aksi pada 28 Juli lalu. Ada 9 tuntutan yang tetap dikawal, ditambah dua poin baru.
”Kami menolak praktik dwifungsi jabatan dan mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset,” ujar dia.
Tuntutan-tuntutan tersebut antara lain adalah mengkaji ulang Inpres Nomor 1 Tahun 2025, menuntut transparansi pembangunan, mengevaluasi program makan bergizi gratis, menolak revisi UU Minerba dan dwifungsi TNI.
BEM SI juga akan menuntut pengesahan UU Perampasan Aset, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, menolak impunitas serta menuntaskan kasus HAM berat, dan menolak cawe-cawe Presiden Joko Widodo dalam pemerintahan Prabowo Subianto.
Murianews, Jakarta – Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendesak kepolisian untuk membebaskan massa yang ditanggap saat aksi demo buruh dan bubarkan DPR, Kamis-Jumat (28-29/8/2025) kemarin.
Hal tersebut disampaikan Asisten Intelejen kostrad Bigadir Jenderal Muhammad Nas di hadapan massa demo yang berada di depan Mako Brimob Kwitang, Jakpus, Jumat (29/8/2025).
”Kami akan mendorong kepolisian untuk melepaskan seluruh pedemo yang ditangkap,” katanya.
Brigjen Nas sendiri mengklaim hingga saat ini sedikitnya sudah sekitar 170 orang yang sudah dibebaskan. Sementara itu, sejak malam tadi Lokataru Foundation melaporkan bahwa setidaknya 600 orang telah ditangkap oleh kepolisian.
Hingga saat ini, massa masih bertahan di sekitar Mako Brimob Kwitang. Mereka menuntut agar identitas para anggota Brimob yang berada di dalam kendaraan taktis tersebut segera diungkap ke publik.
Massa tidak percaya dengan mekanisme penegakan hukum di mana polisi memeriksa polisi.
Pihak kepolisian menyatakan telah menangkap dan memeriksa tujuh orang terkait kasus ini. Namun, massa menegaskan tidak akan membubarkan diri sebelum wajah ketujuh anggota Brimob tersebut diperlihatkan kepada publik, sebagai bentuk transparansi dan pertanggungjawaban.
Aksi demonstrasi sendiri kembali berlangsung hari ini. Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berencana turun ke jalan siang ini dengan mengusung isu Indonesia Cemas 2025.
Tuntutan BEM SI...
Hal tersebut dikonfimasi Koordinator Forum Perempuan BEM SI wilayah Jabodetabek dan Banten (BSJB), Fatin Humairo.
Fatin mengatakan, aksi ini melanjutkan rangkaian aksi pada 28 Juli lalu. Ada 9 tuntutan yang tetap dikawal, ditambah dua poin baru.
”Kami menolak praktik dwifungsi jabatan dan mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset,” ujar dia.
Tuntutan-tuntutan tersebut antara lain adalah mengkaji ulang Inpres Nomor 1 Tahun 2025, menuntut transparansi pembangunan, mengevaluasi program makan bergizi gratis, menolak revisi UU Minerba dan dwifungsi TNI.
BEM SI juga akan menuntut pengesahan UU Perampasan Aset, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, menolak impunitas serta menuntaskan kasus HAM berat, dan menolak cawe-cawe Presiden Joko Widodo dalam pemerintahan Prabowo Subianto.