Purbaya menyampaikan rincian selisih harga ini dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (30/9/2025).
”Selama ini pemerintah menanggung selisih antara harga keekonomian dan harga yang dibayar masyarakat melalui pemberian subsidi dan kompensasi baik energi dan non-energi,” kata Purbaya sebagaimana dilansir dari detikcom.
Untuk harga solar misalnya, harga seharusnya mencapai Rp 11.950 per liter, namun harga jual eceran (HJE) yang dibayar masyarakat hanya Rp 6.800 per liter. Artinya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menanggung Rp 5.150 per liter.
Berikut adalah perbandingan harga jual masyarakat dengan harga keekonomian (harga asli) yang ditanggung APBN untuk beberapa komoditas utama.
Murianews, Jakarta – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan harga sebenarnya dari berbagai komoditas energi dan non-energi yang selama ini dibeli masyarakat dengan harga subsidi. Seperti harga asli BBM, listrik, gas hingga pupuk.
Purbaya menyampaikan rincian selisih harga ini dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (30/9/2025).
Menkeu Purbaya Yudhi mengatakan, dalam sistem subsidi, selisih antara harga pasar (keekonomian) dengan harga jual yang dibayar masyarakat ditanggung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui subsidi dan kompensasi.
”Selama ini pemerintah menanggung selisih antara harga keekonomian dan harga yang dibayar masyarakat melalui pemberian subsidi dan kompensasi baik energi dan non-energi,” kata Purbaya sebagaimana dilansir dari detikcom.
Untuk harga solar misalnya, harga seharusnya mencapai Rp 11.950 per liter, namun harga jual eceran (HJE) yang dibayar masyarakat hanya Rp 6.800 per liter. Artinya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menanggung Rp 5.150 per liter.
Berikut adalah perbandingan harga jual masyarakat dengan harga keekonomian (harga asli) yang ditanggung APBN untuk beberapa komoditas utama.
BBM dan Listrik...
- Bahan Bakar Minyak (BBM)
|
Komoditas
|
Harga Jual Masyarakat
|
Harga Asli (Keekonomian)
|
Tanggungan APBN (per Liter)
|
|
Solar
|
Rp 6.800/liter
|
Rp 11.950/liter
|
Rp 5.150
|
|
Pertalite
|
Rp 10.000/liter
|
Rp 11.700/liter
|
Rp 1.700
|
|
Minyak Tanah
|
Rp 2.500/liter
|
Rp 11.150/liter
|
Rp 8.650 (78% dari harga asli)
|
- Gas dan Listrik
|
Komoditas
|
Harga Jual Masyarakat
|
Harga Asli (Keekonomian)
|
Tanggungan APBN
|
|
LPG 3 Kg
|
Rp 12.750/tabung
|
Rp 42.750/tabung
|
Rp 30.000
|
|
Listrik R-1 900 VA (Subsidi)
|
Rp 600/kWh
|
Rp 1.800/kWh
|
Rp 1.200 (67% dari harga asli)
|
|
Listrik R-1 900 VA (Non Subsidi)
|
Rp 1.400/kWh
|
Rp 1.800/kWh
|
Rp 400 (22% dari harga asli)
|
Pupuk...
- Pupuk Bersubsidi
|
Komoditas
|
Harga Jual Masyarakat
|
Harga Asli (Keekonomian)
|
Tanggungan APBN (per Kg)
|
|
Pupuk Urea
|
Rp 2.250/kg
|
Rp 5.558/kg
|
Rp 3.308 (59% dari harga asli)
|
|
Pupuk NPK
|
Rp 2.300/kg
|
Rp 10.791/kg
|
Rp 8.491
|
Purbaya menegaskan kebijakan subsidi dan kompensasi ini adalah bentuk keberpihakan fiskal pemerintah yang akan terus dievaluasi agar penyalurannya lebih tepat sasaran dan berkeadilan bagi masyarakat.