Minggu, 23 November 2025

Murianews, Jakarta – Kualitas udara Jakarta kembali memprihatinkan. Pada Sabtu pagi, Ibu Kota menduduki peringkat lima besar sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia, dan masuk kategori Tidak Sehat.

Berdasarkan data dari situs pemantau kualitas udara global, IQAir, pada pukul 06.15 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta tercatat di angka 143. Angka ini didorong oleh konsentrasi partikel halus PM2.5 sebesar 47 mikrogram per meter kubik.

Dilansir dari Antara, Sabtu (4/10/2025), kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama, yaitu Kinshasa (Kongo) di angka 175, urutan kedua Delhi (India) di angka 160, urutan ketiga Lahore (Pakistan) di angka 158 dan urutan keempat Tashkent (Uzbekistan) di angka 154.

Masyarakat kemudian direkomendasikan untuk selalu mengenakan masker saat di luar ruangan, menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor dan menyalakan penyaring udara.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta sendiri telah menyemprotkan 4.000 liter air berbentuk kabut (water mist) di sejumlah lokasi strategis di Ibu Kota untuk menekan polusi udara, sekaligus bagian dari rangkaian pra-kegiatan "Jakarta Eco Future Fest (JEFF) 2025".

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto di Jakarta, Kamis (18/9/2025) menyebutkan, penyemprotan dilakukan di kawasan padat aktivitas seperti Dukuh Atas, TB Simatupang, Fatmawati, Bundaran HI, MH Thamrin hingga Lapangan Banteng.

Langkah ini membantu menurunkan partikel polutan, khususnya PM2.5, sekaligus menciptakan ruang publik yang lebih sehat.

Selain penyemprotan, pihaknya juga menyiagakan "mobile videotron" yang menayangkan pesan-pesan edukasi mengenai pengendalian polusi udara.

Melalui sarana ini, masyarakat diajak lebih sadar melakukan langkah sederhana, seperti rutin uji emisi kendaraan dan beralih ke transportasi umum.

Komentar

Terpopuler