RSI Sunan Kudus Raih Penghargaan BPJS, Komitmen Jadi Smart Hospital
Anggara Jiwandhana
Jumat, 21 November 2025 18:11:00
Murianews, Kudus – Rumah Sakit Islam atau RSI Sunan Kudus menerima penghargaan Bintang 3 dari BPJS Kesehatan sebagai bentuk apresiasi atas komitmen tinggi rumah sakit dalam implementasi integrasi sistem digital.
Penghargaan ini mencakup integrasi sistem Antrean Online, Klaim, E-SP (Surat Eligibilitas Peserta), Finger Print & Frista, serta Bridging Farmasi.
Penyerahan penghargaan ini, bahkan diberikan langsung oleh Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan dan diserahkan kepada Direktur RSI Sunan Kudus dr Ahmad Syaifuddin, di Aula Serbaguna Rumah Sakit, Jumat (21/11/2025).
Direktur TI BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan mengatakan, pemberian Bintang 3 kepada RSI Sunan Kudus merupakan bentuk penghargaan atas transformasi digital yang mewujudkan mutu layanan yang lebih cepat, mudah, dan setara.
”Transformasi digital ini untuk mendukung mutu layanan BPJS Kesehatan supaya cepat, mudah, dan setara. Upaya digitalisasi ini kami berikan (Bintang 3) sebagai dukungan untuk RSI Sunan Kudus,” kata Edwin.
Edwin menekankan, transformasi bukan hanya sekadar mengimplementasikan teknologi semata, tetapi yang terpenting adalah mengubah mindset dan budaya pelayanan.
Sebagai gambaran kemajuan digitalisasi, ia menyebut kini aplikasi Mobile JKN telah diakses oleh 57 juta pengguna dan hampir semua rumah sakit kini terkoneksi dengan sistem JKN.
Dia, ikut mendorong rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan untuk bisa terus berinovasi dan bertransformasi digital demi layanan yang lebih cepat, mudah dan setara.
” Kita punya namanya kepala bagian IT Wilayah. Kita konsepnya gotong royong. Bukan hanya JKN-nya tapi digitalisainya. Kita pasti bantu, kita berikan asistensi pendampingan dan tidak dibiarkan sendiri. Sampai bisa, sampai berhasil, dibantu diberikan solusi,” tutupnya.
Smart Hospital...
Direktur RSI Sunan Kudus, Syaifuddin, menyambut baik penghargaan tersebut dan menegaskan komitmen rumah sakit untuk terus memperbaiki pelayanan di sisi Teknologi Informasi (TI) demi menjadi Smart Hospital.
Syaifuddin mengungkapkan bahwa RSI Sunan Kudus sedang mengembangkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang berfungsi sebagai alat anti-fraud (pencegahan kecurangan).
AI ini diuji coba untuk memantau potensi kecurangan dan memastikan dokter beroperasi sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), sehingga pelayanan berjalan lancar.
”Kami sedang membangun AI seperti ini, kita fungsikan sebagai anti-fraud, salah satu toolkits komitmen kami agar tidak ada fraud,” ujar Syaifuddin.
Selain itu, RSI Sunan Kudus berupaya mewujudkan komitmen layanan dengan tagline mudah, cepat, dan nyaman. Salah satunya adalah dengan membangun integrasi Tanda Tangan Elektronik (TTD) untuk mewujudkan proses verifikasi paperless.
Meski demikian, RSI Sunan Kudus mengakui bahwa layanan Mobile JKN sempat mengalami sedikit penurunan performa karena server down. Pihak rumah sakit berjanji akan segera meng-update kemampuan penyimpanannya agar pelayanan berbasis digital kembali optimal.



