Sebuah ledakan terjadi di gedung sekolah yang berada di pusat kota Paris, Prancis. Seperti dilansir dari Kompas.com, ledakan yang terjadi membuat sebuah bangunan sekolah mengalami kerusakan besar.
Sekolah tersebut diketahui menjadi pusat pengajaran untuk bidang desain fashion, desain interior, seni rupa dan penulisan kreatif. Sejak ledakan terjadi, bangunan sekolah tersebut mengalami kebakaran hebat.
Menteri Dalam Negeri setempat, Prancis, Gerald Moussa Darmanin disebut telah meminta warga untuk menjauh dari lokasi kejadian. Sebanyak 37 Orang dilaporkan terluka sejauh ini.
Gedung sekolah yang meledak itu belakangan diketahui sebagai gedung Paris American Academy, Paris, Perancis. Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Judha Nugraha mengatakan, sampai Kamis (22/6/2023) belum ada laporan mengenai korban dari WNI."Secara paralel, KBRI juga menghubungi simpul komunitas Indonesia di Paris. Hingga saat ini belum ada informasi dari masyarakat Indonesia mengenai adanya korban WNI," kata Judha, Kamis (22/6/2023).Dalam keterangannya, Nugraha juga menyatakan, pihak KBRI Paris dalam hal ini juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian Paris. KBRI Paris masih terus mencermati korban dari ledakan yang digambarkan mengerikan itu."KBRI Paris telah berkoordinasi dengan Kepolisian Paris. Hingga saat ini, Kepolisian Paris masih melakukan identifikasi 37 korban di mana 5 orang dalam kondisi kritis," jelas Judha Nugraha menambahkan.
Murianews, Jakarta – Dari ledakan besar terjadi di Paris, belum ada laporan mengenai adanya WNI yang menjadi korban. Hal ini disampaikan oleh pihak Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) RI, sejak kejadian itu terjadi pada Rabu (21/6/2023).
Sebuah ledakan terjadi di gedung sekolah yang berada di pusat kota Paris, Prancis. Seperti dilansir dari Kompas.com, ledakan yang terjadi membuat sebuah bangunan sekolah mengalami kerusakan besar.
Sekolah tersebut diketahui menjadi pusat pengajaran untuk bidang desain fashion, desain interior, seni rupa dan penulisan kreatif. Sejak ledakan terjadi, bangunan sekolah tersebut mengalami kebakaran hebat.
Menteri Dalam Negeri setempat, Prancis, Gerald Moussa Darmanin disebut telah meminta warga untuk menjauh dari lokasi kejadian. Sebanyak 37 Orang dilaporkan terluka sejauh ini.
BACA JUGA: Chernobyl Setelah Ledakan 1986 Bagaimana Kondisinya?
Gedung sekolah yang meledak itu belakangan diketahui sebagai gedung Paris American Academy, Paris, Perancis. Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Judha Nugraha mengatakan, sampai Kamis (22/6/2023) belum ada laporan mengenai korban dari WNI.
"Secara paralel, KBRI juga menghubungi simpul komunitas Indonesia di Paris. Hingga saat ini belum ada informasi dari masyarakat Indonesia mengenai adanya korban WNI," kata Judha, Kamis (22/6/2023).
Dalam keterangannya, Nugraha juga menyatakan, pihak KBRI Paris dalam hal ini juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian Paris. KBRI Paris masih terus mencermati korban dari ledakan yang digambarkan mengerikan itu.
"KBRI Paris telah berkoordinasi dengan Kepolisian Paris. Hingga saat ini, Kepolisian Paris masih melakukan identifikasi 37 korban di mana 5 orang dalam kondisi kritis," jelas Judha Nugraha menambahkan.