Rabu, 19 November 2025

Murianews, KudusKNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) ungkap seorang pilot Batik Air tidur di penerbangan Kendari-Jakarta. Sang pilot disebutkan tertidur selama 28 menit di penerbangan tanggal 25 Januari 2024 lalu.

Kejadian ini diungkap oleh KNKT baru-baru ini dan mendapatkan reaksi dari warganet. Melalui laporan yang diungkapkan KNKT, kejadian ini mendapatkan perhatian dari banyak pihak. Berikut ini kronologinya.

KNKT dalam laporanya menyebut insiden ini sebagai sebuah masalah serius, karena menyebabkan serangkaian kesalahan navigasi. Beruntung pesawat itu akhirnya bisa mendarat dengan selamat di Jakarta.

Seperti dilansir dari CNNIndonesia.com, kejadian ini melibatkan pesawat dengan nomor penerbangan ID6723 milik maskapai penerbangan Batik Air. Pilot yang mengoperasikan pesawat diketahui masih berusia 32 tahun dan copilot berusia 28 pilot.

Pesawat itu dilaporkan take-off sekitar pukul 08:37 waktu setempat, pada 25 Januari 2024. Begitu mencapai ketinggian jelajah, pilot dan copilot itu melepas headset.

Dalam rekaman percakapan, pilot menyatakan kepada copilotnya untuk tidur sejenak. Selanjutnya, si copilot mengambil alih kendali pesawat selama 40 menit berikutnya, sebelum sang pilot terbangun.

Pilot itu langsung bertanya apakah first officer ingin beristirahat, dan dijawab bahwa dirinya akan melanjutkan tugas. Berikutna pada sekitar pukul 08.43 WIB, co-pilot yang menerbangkan pesawat melakukan kontak awal dengan pengatur lalu-lintas udara Jakarta.

Namun, sekitar 1 menit setelah kontak dengan Jakarta terjadi, Co-pilot secara "tidak sengaja" tertidur. Pusat kendali wilayah Jakarta menanyakan kepada kru berapa lama A320 perlu terbang pada jalurnya saat ini, namun tidak mendapat tanggapan.

Beberapa upaya untuk menghubungi pesawat dilakukan, termasuk meminta pilot lain untuk memanggil awak pesawat. Namun tidak segera mendapatkan jawaban dan sempat menimbulkan kekhawatiran.

"Sekitar 28 menit setelah petugas pertama tertidur, kapten terbangun dan menyadari bahwa pesawat "tidak berada di jalur yang benar," demikian dikatakan oleh KNKT.

Kapten pilot kemudian membangunkan rekannya dan menanggapi panggilan dari pusat kendali wilayah Jakarta. Pilot menyebut mereka mengalami masalah komunikasi radio sehingga membuat respon mereka lambat terhadap panggilan.

Beruntung, pesawat mendarat dengan selamat di Jakarta, tidak ada kerusakan pada pesawat atau cedera pada penumpangnya. Penyelidik tidak menemukan masalah dengan sistem komunikasi pesawat.

"Sebelum penerbangan tidak ada catatan atau laporan kerusakan sistem pesawat. Setelah (insiden) tersebut, sistem komunikasi radio pesawat ditemukan dalam kondisi normal," tambah KNKT.

Komentar

Terpopuler