Atasi Tsunami, Ilmuwan Dunia Rumuskan Strategi Global
Budi Santoso
Rabu, 6 November 2024 05:45:00
Murianews, Jakarta – Berbasis komunitas dan pemanfaatan teknologi terkini, para ilmuwan dunia siap merumuskan strategi penanganan dan mitigasi dampak tsunami di masa depan.
Rumusan strategi ini akan dibahas di Second Global Tsunami Symposium yang digelar di Banda Aceh, DI Aceh, 10-14 November 2024. Agenda ini terus dipersiapkan menjelang pelaksanaannya.
Ketua Bidang Mitigasi Tsunami Samudera Hindia dan Pasifik BMKG, Suci Dwi Anugerah, mengatakan bahwa peristiwa tsunami Samudera Hindia 2004 telah mengubah pandangan dunia terkait bencana tsunami.
Bencana ini juga memunculkan sebuah kesiapsiagaan terhadap bencana serupa di masa depan. Hal ini dikatakannya dalam webinar persiapan Second Global Tsunami Symposium, di Jakarta, Selasa (5/11/2024).
Seperti dilansir dari Antara, Suci Dwi menyatakan agenda Second Global Tsunami Symposum ini digelar atas kerja sama antara UNESCO Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC) dan BMKG.
Rencananya akan hadiri lebih dari 1.000 peserta dengn latar belakang ilmuwan, ahli kebencanaan, dan komunitas. Mereka akan datang dari berbagai negara di seluruh penjuru dunia.
Karena itu, simposium ini penting sebagai momentum melakukan refleksi dan evaluasi terhadap sistem peringatan tsunami yang telah berkembang dalam dua dekade terakhir dengan lebih mendalam.
Pembahasan rumusan.....
Pembahasan rumusan strategi yang berbasis komunitas dan pendekatan teknologi muktahir akan menjadi salah satu topik topik. Selain itu juga penilaian bahaya dan risiko tsunami, deteksi dan penyebaran peringatan akan topik utama lainya.
Pembahasan topik-topik tersebut akan dijabarkan secara rinci di antaranya oleh Prof Irwan Meilano, Dr Finn Lovholt, Sunanda Manneela, dan Dr Harkunti Pertiwi Rahayu dari Institut Teknologi Bandung.
Para ahli ini akan menekankan pentingnya mengidentifikasi daerah berisiko tinggi dan sistem peringatan yang responsif. Sesi khusus tentang bagaimana menciptakan
komunitas daerah rawan tsunami yang memiliki kesiapsiagaan juga dibahas
Ahli Tsunami seperti Dr Rustian, Bernardo Aliaga, Dr Laura Kong, Rosalind Cook, dan Ardito M. Kodijat akan menjadi pembicara juga. Mereka akan secara rinci membahas soal kesiapan komunitas menghadapi potensi tsunami.
Murianews, Jakarta – Berbasis komunitas dan pemanfaatan teknologi terkini, para ilmuwan dunia siap merumuskan strategi penanganan dan mitigasi dampak tsunami di masa depan.
Rumusan strategi ini akan dibahas di Second Global Tsunami Symposium yang digelar di Banda Aceh, DI Aceh, 10-14 November 2024. Agenda ini terus dipersiapkan menjelang pelaksanaannya.
Ketua Bidang Mitigasi Tsunami Samudera Hindia dan Pasifik BMKG, Suci Dwi Anugerah, mengatakan bahwa peristiwa tsunami Samudera Hindia 2004 telah mengubah pandangan dunia terkait bencana tsunami.
Bencana ini juga memunculkan sebuah kesiapsiagaan terhadap bencana serupa di masa depan. Hal ini dikatakannya dalam webinar persiapan Second Global Tsunami Symposium, di Jakarta, Selasa (5/11/2024).
Seperti dilansir dari Antara, Suci Dwi menyatakan agenda Second Global Tsunami Symposum ini digelar atas kerja sama antara UNESCO Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC) dan BMKG.
Rencananya akan hadiri lebih dari 1.000 peserta dengn latar belakang ilmuwan, ahli kebencanaan, dan komunitas. Mereka akan datang dari berbagai negara di seluruh penjuru dunia.
Karena itu, simposium ini penting sebagai momentum melakukan refleksi dan evaluasi terhadap sistem peringatan tsunami yang telah berkembang dalam dua dekade terakhir dengan lebih mendalam.
Pembahasan rumusan.....
Pembahasan rumusan strategi yang berbasis komunitas dan pendekatan teknologi muktahir akan menjadi salah satu topik topik. Selain itu juga penilaian bahaya dan risiko tsunami, deteksi dan penyebaran peringatan akan topik utama lainya.
Pembahasan topik-topik tersebut akan dijabarkan secara rinci di antaranya oleh Prof Irwan Meilano, Dr Finn Lovholt, Sunanda Manneela, dan Dr Harkunti Pertiwi Rahayu dari Institut Teknologi Bandung.
Para ahli ini akan menekankan pentingnya mengidentifikasi daerah berisiko tinggi dan sistem peringatan yang responsif. Sesi khusus tentang bagaimana menciptakan
komunitas daerah rawan tsunami yang memiliki kesiapsiagaan juga dibahas
Ahli Tsunami seperti Dr Rustian, Bernardo Aliaga, Dr Laura Kong, Rosalind Cook, dan Ardito M. Kodijat akan menjadi pembicara juga. Mereka akan secara rinci membahas soal kesiapan komunitas menghadapi potensi tsunami.