Sebagai langkah antisipasi, PVMBG telah melarang masyarakat untuk melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, dengan radius 8 kilometer dari puncak Gunung Semeru (pusat erupsi).
Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk tidak berada dalam jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Sebab, ada potensi dilanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Sepanjang tahun 2025, MAGMA Indonesia mencatatkan total ada 423 letusan atau erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru menjadi yang paling aktif, dengan 240 kali letusan hingga saat ini.
Murianews, Malang – Gunung Semeru, yang terletak di Jawa Timur, kembali erupsi pada Jumat (17/1/2025) pagi WIB. Erupsi terjadi pada pukul 07.16 WIB, dan tercatat menjadi yang ke-91 kali dalam sepekan terakhir.
Menurut laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang disampaikan melalui aplikasi MAGMA Indonesia, erupsi kali ini menghasilkan kolom abu yang teramati mencapai 500 meter di atas puncak Semeru.
Kolom abu tersebut menjulang sekitar 4.176 meter di atas permukaan laut. Kolom abu yang dikeluarkan berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas yang cukup tebal, mengarah ke timur laut.
Erupsi Gunung Semeru pagi ini, terekam oleh seismograf dengan amplitudo maksimum 21 milimeter dan durasi 99 detik. Berdasarkan pengamatan aktivitas gunung api yang tercatat oleh MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru saat ini berada pada Level II (Waspada).
Selama periode pengamatan Gunung Semeru pada 17 Januari 2025, mulai pukul 00.00 hingga 23.59 WIB, tercatat ada 71 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 12 hingga 23 milimeter. Durasi gempanya berkisar antara 69 hingga 159 detik.
Selain itu, terdapat 11 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3 hingga 8 milimeter dan durasi gempa antara 29 hingga 75 detik. Juga tercatat 1 kali gempa harmonik dengan amplitudo 2 milimeter dan durasi 320 detik.
Langkah Antisipasi...
Sebagai langkah antisipasi, PVMBG telah melarang masyarakat untuk melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, dengan radius 8 kilometer dari puncak Gunung Semeru (pusat erupsi).
Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk tidak berada dalam jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Sebab, ada potensi dilanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Sepanjang tahun 2025, MAGMA Indonesia mencatatkan total ada 423 letusan atau erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru menjadi yang paling aktif, dengan 240 kali letusan hingga saat ini.