Sebagai wakil dari Bupati Ahmad Marzuki saat itu, Subroto memang dikenal lebih memiliki ide-ide revolusioner untuk Kabupaten Jepara. Pelabuhan Jepara berskala internasional adalah salah satu wacana yang cukup menghebohkan pada saat itu.
Pemkab Jepara sendiri, saat itu juga sudah menggandeng Institut Teknologi Surabaya sebagai konsultan rencana pembangunan Pelabuhan Jepara ini. Konsep awal rencana pembangunan pelabuhan dilakukan secara integral dengan rencana Pembangunan Kalingga Industrial Zone.
Pembangunan pelabuhan ini diperkirakan membutuhkan lahan sekitar 2.800 hektare dengan panjang dermaga sekitar satu kilometer. Lokasinya juga sudah ditinjau, berada di wilayah Keling, dengan lahan yang diketahui dibawah kewenangan Perhutani.
Untuk merealisasikan gagasan tersebut saat itu disebut perlu adanya nota kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemkab Jepara dengan PT Pelindo.
Murianews, Jepara – Wacana pembangunan pelabuhan Jepara muncul di awal-awal pemerintahan baru Witiarso Utomo di Jepara. Namun ternyata ide ini sebenarnya sudah ada sejak zaman Subroto berkuasa.
Pada tahun 2015, saat Subroto menjabat sebagai Wakil Bupati Jepara, sudah mengapungkan wacana untuk membangun Pelabuhan Internasional Jepara. Namun, Subroto yang saat ini almarhum, menyebutnya sebagai Pelabuhan Samudra Jepara.
Sebagai wakil dari Bupati Ahmad Marzuki saat itu, Subroto memang dikenal lebih memiliki ide-ide revolusioner untuk Kabupaten Jepara. Pelabuhan Jepara berskala internasional adalah salah satu wacana yang cukup menghebohkan pada saat itu.
Dilansir dari Antara, rencana pembangunan Pelabuhan Internasional di masa Wabup Subroto bahkan sudah sampai tahapan cukup jauh. Saat itu Pemkab Jepara bahkan sudah melakukan pertemuan dengan pihak PT Pelabuhan Indonesia III (Persero).
Pemkab Jepara sendiri, saat itu juga sudah menggandeng Institut Teknologi Surabaya sebagai konsultan rencana pembangunan Pelabuhan Jepara ini. Konsep awal rencana pembangunan pelabuhan dilakukan secara integral dengan rencana Pembangunan Kalingga Industrial Zone.
Pembangunan pelabuhan ini diperkirakan membutuhkan lahan sekitar 2.800 hektare dengan panjang dermaga sekitar satu kilometer. Lokasinya juga sudah ditinjau, berada di wilayah Keling, dengan lahan yang diketahui dibawah kewenangan Perhutani.
Untuk merealisasikan gagasan tersebut saat itu disebut perlu adanya nota kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemkab Jepara dengan PT Pelindo.
Pelabuhan Samudera...
Itu harus dilakukan sebelum kemudian melakukan tahap pra-studi kelayakan, studi kelayakan, penyusunan rencana induk pembangunan, analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal), serta izin pembangunan.
Subroto kala itu juga menegaskan bahwa pembangunan Pelabuhan Samudera ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memberikan kontribusi bagi perekonomian regional maupun nasional.
Dari segi potensi lokasi, Kabupaten Jepara dinilai memiliki keunggulan. Dengan garis pantai sepanjang 85 kilometer dan kedalaman laut yang sudah mencapai 15 meter hanya dalam jarak satu kilometer dari bibir pantai, biaya pengerukan kolam pelabuhan dapat diminimalisir.
Selain itu, Jepara juga ditunjang oleh ketersediaan jalan nasional yang terus bertambah dari tahun ke tahun. Keberadaan pelabuhan Jepara nantinya diharapkan menjadi alternatif bagi pengiriman barang ke luar negeri.
Saat ini, pengiriman barang dari Jepara harus melalui Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya yang jaraknya cukup jauh. Sedangkan Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang sudah mengalami kepadatan.
Sayangnya, rencana besar membangun Pelabuhan Jepara itu tidak terdengar lagi setelah 2017. Kesibukan Pilkada Jepara 2017 telah membuat gagasan mengenai pembangunan pelabuhan Jepara ini terpinggirkan.
Pada momen Pilkada 2017 Subroto memang maju mejadi Calon Bupati berpasangan dengan H Nuryahman. Saat itu lawan yang dihadapi adalah H Ahmad Marzuki, yang menjadi patner-nya di pemerintahan sebelumnya. Saat itu Marzuki berpasangan dengan Dian Kristiandi.
Terbengkalai...
Sejak akhir 2016 saat tensi politik semakin menguat menjelang Pemilu 2017, Subroto sepertinya tidak fokus lagi pada gagasan soal Pelabuhan Jepara ini. Sampai akhirnya kalah di Pilkada 2017, akhirnya rencana pembangunan Pelabuhan Jepara lenyap.
Subroto sendiri akhirnya meninggal dunia pada November 2018 setelah mengalami serangann jantung. Sehingga gagasannya untuk membangun pelabuhan Jepara semakin tak jelas juntrungnya.
Berikutnya di bawah kepemimpinan Bupati Jepara baru Witiarso Utomo, gagasan untuk membangun pelabuhan Jepara kembali muncul. Sejauh apa keseriusan untuk mewujudkan pelabuhan Jepara yang baru, tentu saja masih ditunggu.