Prabowo Libatkan Tokoh Dunia dan Mantan Presiden di Danantara!
Budi Santoso
Senin, 24 Maret 2025 19:59:00
Murianews, Jakarta - Indonesia bersiap memasuki era baru dengan gebrakan dahsyat. Lembaga pengelola kekayaan negara terbaru, Danantara Indonesia, resmi meluncurkan "tim impian" Senin (24/3/2025). Presiden Prabowo melibatkan tokoh dunia dan mantan presiden.
Seperti dilansir dari Reuters, langkah strategis ini diambil Prabowo untuk menunjukan kekuatan Indonesia di panggung ekonomi dunia. Dengan ambisi mengelola aset senilai lebih dari $900 miliar, Danantara diharapkan bisa menjelma menjadi "Temasek Singapura versi Indonesia," yang mengintegrasikan kekuatan ekonomi Indonesia untuk target pertumbuhan spektakuler, 8% pada 2029.
Langkah besar Prabowo Subianto makin mengejutkan dengan masuknya sederet nama besar di panggung global. Mantan Presiden Joko Widodo dan Susilo Bambang Yudhoyono didapuk sebagai anggota komite pengarah. Sementara Ray Dalio, maestro keuangan pendiri Bridgewater Associates, akan berperan sebagai penasihat.
Tak hanya itu, Thaksin Shinawatra, miliarder kontroversial sekaligus tokoh paling berpengaruh dalam politik Thailand, juga bergabung sebagai penasihat elite bersama ekonom legendaris Jeffrey Sachs. Sehingga pengumuman Prabowo tentang orang-orang yang mengelola Danantara telah mengejutkan, tidak hanya nasional tapi juga internasional.
Dalam pernyataannya yang dilansir Reuters, Sachs mengungkapkan dirinya telah ditunjuk sebagai penasihat khusus Presiden Prabowo untuk mendukung pembangunan berkelanjutan Indonesia. Semua dilakukannya tanpa ada kompensasi apapun.
"Pekerjaan saya sepenuhnya sukarela dan tanpa kompensasi apa pun," tegasnya seperti dilansir Reuters.
Menurut Reuters, gelombang investasi pertama senilai $20 miliar diperkirakan akan segera dialokasikan Danantara untuk proyek-proyek strategis. Termasuk pengolahan sumber daya alam, kecerdasan buatan, serta ketahanan energi dan pangan.
Bukan sekedar...
Hal ini menegaskan bahwa Danantara bukan sekadar dana kekayaan negara biasa, melainkan motor utama kebangkitan ekonomi Indonesia. Namun, gebrakan ini tak luput dari kontroversi. Pasar sempat bergejolak pekan lalu akibat kekhawatiran terhadap peran besar negara dalam ekonomi.
Indeks saham utama Indonesia sempat anjlok hingga 7%, memicu penghentian perdagangan. Kendati demikian, CEO Danantara, Rosan Roeslani, meyakinkan hadirnya figur-figur kelas dunia akan mengembalikan kepercayaan pasar.
"Ketika nama-nama ini diterima dengan baik, itu bisa menjadi sinyal positif bagi perekonomian Indonesia dan membuka lapangan pekerjaan lebih luas," ujar Rosan dalam seremoni peluncuran Danantara.
Kini, semua BUMN Indonesia berada di bawah pengelolaan Danantara, menjadikannya kekuatan ekonomi yang diharapkan bisa bersaing dengan kuat. Dengan mantan pejabat Bank Mandiri, HSBC, dan Bank Indonesia bergabung dalam jajaran direksi, Danantara diklaim siap melesat menjadi raksasa ekonomi baru yang akan membawa Indonesia lebih baik.
Akankah Danantara menjadi kunci emas bagi Indonesa menuju kemajuan yang signifikan? Ataukah langkah ini hanya akan menjadi eksperimen ekonomi paling berani yang pernah dilakukan? Satu hal yang pasti, dunia kini sedang menatap Indonesia dengan penuh rasa ingin tahu, setelah membentuk Danantara.



