Jumat, 21 November 2025

Murianews, Kudus – Dalam waktu yang hampir bersamaan dengan pengumuman masuknya Thaksin Shinawatra di kepengurusan Danantara Indonesia, Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, menghadapi mosi tidak percaya di parlemen Thailand, Senin (24/3/2025).

Paetongtarn Shinawatra yang saat ini menjabat sebagai PM Thailand adalah putra dari Thaksin Shinawatra, yang merupakan mantan PM Thailand. Dalam posisinya sebagai PM Thailand, Paetongtarn menghadapi tuduhan dirnya dipengaruhi secara berlebihan oleh ayahnya, Thaksin Shinawatra, serta gagal mengelola negara dengan baik.

Dilansir dari Independen, mosi tidak percaya ini diajukan oleh partai oposisi, yang dipimpin oleh Ketua Oposisi Natthaphong Ruengpanyawut. Natthaphong menuduh Paetongtarn gagal menangani berbagai permasalahan nasional, termasuk penurunan ekonomi, polusi udara, kejahatan, dan korupsi.

Baerikutnya, tokoh oposisi Thailand ini juga menuduh pemerintahan Paetongtarn lebih mengutamakan kepentingan keluarganya dibanding kepentingan rakyat Thailand. Paetongtarn, yang menjabat sejak tahun lalu, diperkirakan akan bertahan dalam ujian politik ini dengan dukungan dari koalisi yang berkuasa, yang memiliki mayoritas di Dewan Perwakilan Rakyat.

Sebagai pemimpin Partai Pheu Thai, Paetongtarn mewakili generasi terbaru dalam dinasti politik Shinawatra. Partai ini merupakan penerus dari serangkaian partai populis yang sebelumnya didukung oleh Thaksin Shinawatra.

Thaksin sendiri digulingkan dalam kudeta militer tahun 2006, melarikan diri ke luar negeri, dan baru-baru ini kembali ke Thailand setelah bertahun-tahun dalam pengasingan. Namanya kembali mengejutkan dunia setelah Prabowo menarik masuk ke kepengurusan Danantara yang diumumkan Senin (24/3/2025).

Partai Rakyat...

Sementara Natthapong, adalah orang yang memimpin Partai Rakyat, partai penerus dari Partai Move Forward yang sebelumnya memenangkan kursi terbanyak dalam pemilu 2023. Nattaphong menyatakan bahwa pembentukan koalisi antara Pheu Thai dan mantan rival konservatifnya adalah hasil dari kompromi politik untuk memulangkan Thaksin Shinawatra.

Pada bagian lain, Paetongtarn Shinawatra juga menghadapi tuduhan dari Prawit Wongsuwan, kepala Partai Palang Pracharath, yang menuduhnya memberikan pernyataan palsu terkait asetnya. Soal tuduhan ini, sudah dibantah oleh Paetongtarn.

Mosi tidak percaya ini mencerminkan ketegangan politik yang terus berlangsung di Thailand. Dengan pertarungan antara kubu populis yang mendukung Thaksin Shinawatra, dan kemapanan konservatif yang menentangnya, sejauh ini masih jauh dari usai.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler