Upaya spiritual juga dilakukan warga dengan menggelar istighosah pada Minggu, 15 Juni 2025. Doa bersama ini merupakan bentuk ikhtiar meminta pertolongan Allah SWT agar bencana rob segera mereda.
“Insyaallah ikhtiar ini melengkapi langkah teknis yang sudah dilakukan, termasuk pembangunan dan penambahan giant sea wall,” kata Taj Yasin.
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jateng, Hanung Triyono, menyatakan bahwa Presiden akan membentuk Badan Otorita Penanganan Tanggul Laut Pantai Utara Jawa dengan prioritas Jakarta dan Semarang. Sementara itu, BBWS Pemali-Juwana juga akan menambah 12 unit pompa berkapasitas 500 liter/detik di wilayah Demak.
“Normalisasi anak sungai terus berjalan. Tiga ekskavator dari Pemprov sudah diterjunkan dan akan ditambah tujuh unit dari Kementerian,” jelas Hanung.
Sementara itu, Ketua PCNU Demak, Muhammad Aminudin, menyampaikan apresiasinya atas perhatian pemerintah pusat. Pihaknya sangat berharap giant sea wall yang akan dibangun bisa segera mengatasi masalah banjir rob.
“Alhamdulillah, jeritan warga akhirnya mendapat respon serius. Kami berharap istighosah nanti juga dihadiri perwakilan kementerian dan istana. Itu akan sangat berarti bagi warga kami,” pungkasnya. (**)
Murianews, Jakarta – Proyek pembangunan giant sea wall (tanggul laut raksasa) di wilayah Semarang-Demak resmi masuk dalam prioritas penanganan pemerintah pusat. Hal ini mengemuka dalam rapat antara Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen dengan Menteri PUPR, Dody Hanggodo di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (12/6/2025).
Dalam rapat tersebut, dibahas tentang penanganan rob yang semakin mengkhawatirkan di wilayah Kabupaten Demak, terutama Kecamatan Sayung, Karangtengah, Bonang, dan Wedung. Salah satu poin penting yang disepakati adalah usulan penambahan panjang giant sea wall sejauh 10 kilometer di sisi timur Tol Semarang-Demak, dengan estimasi anggaran sebesar Rp1,7 triliun.
“Usulan dari masyarakat Kabupaten Demak sudah kami sampaikan kepada Menteri PU. Penambahan ini penting agar rob tidak semakin meluas, khususnya di wilayah Sayung dan Semarang,” ujar Taj Yasin usai rapat.
Penambahan tanggul atau giant sea wall ini dinilai sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menyatakan pembangunan tanggul laut raksasa akan dilaksanakan di sepanjang pesisir utara Pulau Jawa. Mulai Banten hingga Jawa Timur, sebagai langkah strategis mengantisipasi rob.
Sebagai langkah jangka pendek, pemerintah telah memulai normalisasi sungai di kawasan Sayung, seperti Sungai Dombo. Ekskavator dan pompa tambahan dari Dinas PU dan Pusdataru Provinsi Jateng telah diterjunkan ke lapangan. Kementerian PUPR juga menjanjikan lima pompa berkapasitas besar, yang sebelumnya digunakan untuk menangani banjir bandang di perbatasan Demak-Kudus pada 2023–2024.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan Wakil Bupati Demak terkait penempatan pompa, terutama di titik genangan dalam. Targetnya, dalam dua hingga tiga hari, permukaan air bisa turun sekitar 30 sentimeter,” lanjut Taj Yasin.
Kementerian PUPR juga akan mengirimkan tujuh unit ekskavator tambahan untuk mempercepat normalisasi sungai. Sedimentasi hasil pengerukan nantinya akan diberikan secara cuma-cuma kepada warga untuk pengurukan rumah dan fasilitas umum.
“Tidak ada pungutan. Ini bagian dari upaya membantu masyarakat terdampak sekaligus mempercepat pemulihan kawasan,” tegasnya.
Upaya Spritual...
Upaya spiritual juga dilakukan warga dengan menggelar istighosah pada Minggu, 15 Juni 2025. Doa bersama ini merupakan bentuk ikhtiar meminta pertolongan Allah SWT agar bencana rob segera mereda.
“Insyaallah ikhtiar ini melengkapi langkah teknis yang sudah dilakukan, termasuk pembangunan dan penambahan giant sea wall,” kata Taj Yasin.
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jateng, Hanung Triyono, menyatakan bahwa Presiden akan membentuk Badan Otorita Penanganan Tanggul Laut Pantai Utara Jawa dengan prioritas Jakarta dan Semarang. Sementara itu, BBWS Pemali-Juwana juga akan menambah 12 unit pompa berkapasitas 500 liter/detik di wilayah Demak.
“Normalisasi anak sungai terus berjalan. Tiga ekskavator dari Pemprov sudah diterjunkan dan akan ditambah tujuh unit dari Kementerian,” jelas Hanung.
Sementara itu, Ketua PCNU Demak, Muhammad Aminudin, menyampaikan apresiasinya atas perhatian pemerintah pusat. Pihaknya sangat berharap giant sea wall yang akan dibangun bisa segera mengatasi masalah banjir rob.
“Alhamdulillah, jeritan warga akhirnya mendapat respon serius. Kami berharap istighosah nanti juga dihadiri perwakilan kementerian dan istana. Itu akan sangat berarti bagi warga kami,” pungkasnya. (**)