Namun, tidak menutup kemungkinan target negara pengimpor beras itu juga bisa bertambah. Mengingat, saat ini pihaknya tengah menjajaki Myanmar.
”Dari 4 negara, Thailand, Pakistan, India, Vietnam. Dan kita sedang jajaki Myanmar,” ujarnya mengutip
, Rabu (12/4/2023).
Dengan begitu, dapat dipastikan stok cadangan beras pemerintah (CBP) akan aman. Sebab, beras impor sejatinya digunakan untuk stok CBP, bukan untuk diperjualbelikan.
”Sudah dikunci 500 ribu (ton). Jadi sudah aman, saya nggak mau spekulasi, harus pasti semua. Itu kan untuk CBP, kalau CBP nggak ada masalah, cuman saya mendatangkannya bertahap dari yang kuotanya 2 juta tadi, dilihat situasinya, kalau nanti serapan kita banyak ya nggak perlu, hanya cukup 500 ribu ini ya selesai,” paparnya.Saat ini, Perum Bulog mendapat penugasan untuk pengadaan impor beras sebanyak 2 juta ton sepanjang 2023.Dari pengadaan tersebut, 500 ribu ton harus didatangkan segera dan akan digunakan untuk bantuan sosial (bansos) sebanyak 210 ribu ton per bulan. Pemberian bansos ini akan dilakukan selama 3 bulan yaitu dari Maret hingga Mei.
”Artinya saya sudah kontrak dengan sana, dengan beberapa negara itu saya sudah kontrak 500 ribu. Kontrak itu bukan berarti harus kontrak tertulis juga, tidak. Kita dengan kerja sama, dengan jaminan mereka, ada jaminan dari kita kan juga sudah sama dengan deal,” tambahnya.
Murianews, Jakarta – Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso telah melakukan penandatanganan dengan negara-negara pengimpor beras. Negara tersebut adalah Thailand, vietnam, India, dan Pakistan.
Namun, tidak menutup kemungkinan target negara pengimpor beras itu juga bisa bertambah. Mengingat, saat ini pihaknya tengah menjajaki Myanmar.
”Dari 4 negara, Thailand, Pakistan, India, Vietnam. Dan kita sedang jajaki Myanmar,” ujarnya mengutip
Detik.com, Rabu (12/4/2023).
Baca: Ini Alasan Bapanas Kekeh Impor Beras 2 Juta Ton Tahun Ini
Dengan begitu, dapat dipastikan stok cadangan beras pemerintah (CBP) akan aman. Sebab, beras impor sejatinya digunakan untuk stok CBP, bukan untuk diperjualbelikan.
”Sudah dikunci 500 ribu (ton). Jadi sudah aman, saya nggak mau spekulasi, harus pasti semua. Itu kan untuk CBP, kalau CBP nggak ada masalah, cuman saya mendatangkannya bertahap dari yang kuotanya 2 juta tadi, dilihat situasinya, kalau nanti serapan kita banyak ya nggak perlu, hanya cukup 500 ribu ini ya selesai,” paparnya.
Saat ini, Perum Bulog mendapat penugasan untuk pengadaan impor beras sebanyak 2 juta ton sepanjang 2023.
Dari pengadaan tersebut, 500 ribu ton harus didatangkan segera dan akan digunakan untuk bantuan sosial (bansos) sebanyak 210 ribu ton per bulan. Pemberian bansos ini akan dilakukan selama 3 bulan yaitu dari Maret hingga Mei.
Baca: Panen Raya, Pemerintah Malah Berencana Impor Beras Lagi
”Artinya saya sudah kontrak dengan sana, dengan beberapa negara itu saya sudah kontrak 500 ribu. Kontrak itu bukan berarti harus kontrak tertulis juga, tidak. Kita dengan kerja sama, dengan jaminan mereka, ada jaminan dari kita kan juga sudah sama dengan deal,” tambahnya.