Rabu, 19 November 2025


Dalam keterangannya, mempelai laki-laki berinisial YT adalah beragama Islam. Sementara mempelai perempuan berinisial CM beragama Katolik. Secara agama, keduanya telah menikah di sebuah gereja di Jakarta.

Masalah muncul saat hendak mendaftarkan ke negara, yaitu Dinas Catatan Sipil, harus meminta izin terlebih dahulu ke PN Jaksel. Akhirnya keduanya mengajukan permohonan penetapan ke PN Jaksel dan dikabulkan.

”Mengabulkan permohonan Para Pemohon untuk seluruhnya. Memberikan izin kepada Para Pemohon untuk mendaftarkan perkawinannya di Kantor Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Administrasi Jakarta Selatan,” demikian putusan hakim tunggal I Dewa Made Budiwatsara.

Baca: Mencicipi Dodol Sarkoju’, Kue Khas Tradisi Pernikahan di Sumenep

I Dewa Made Budiwatsara pun memerintahkan Kantor Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jaksel untuk mencatatkan Perkawinan Beda Agama Para Pemohon ke Register Pencatatan Perkawinan yang digunakan untuk itu dan segera menerbitkan Akta Perkawinan tersebut.”Membebankan biaya perkara ini kepada Para Pemohon sejumlah Rp 210 ribu,” ujarnya.Pihaknya pun memberikan alasan dibolehkannya pernikahan beda agama tersebut, yaitu YT yang beragama Islam dan CM yang beragama Katolik, meskipun berbeda agama telah melangsungkan perkawinan yang dilaksanakan menurut tata cara agama Katolik pada 10 November 2022 di hadapan pemuka agama Katolik.Baca: MUI Kritik Pengesahan Nikah Beda Agama oleh PN Surabaya”Menimbang, bahwa meskipun Para Pemohon berbeda agama, namun telah terjadi perkawinan, maka berdasarkan ketentuan pasal 2 ayat (2) UU Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan yang menyebutkan 'Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku',” ucap I Dewa Made Budiwatsara.

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler