Diduga Karena Kaget Dengar Ledakan Petasan, Bayi di Gresik Ini Meninggal
Cholis Anwar
Jumat, 28 April 2023 13:18:15
Bayi yang merupakan anak dari pasangan suami istri Nur Hasim dan Nur Faizah, warga Jatirembe, Benjeng, Gresik itu menghembuskan napas terakhirnya pada Kamis (27/4/2023) kemarin.
Tante korban, Nufus mengatakan, korban di bawa ke rumah sakit setelah kaget mendengar ledakan petasan di sekitar rumah pada saat Hari Raya Idulfitri 2023. Saat itu orang tua korban sudah beristirahat di kamar.
Baca: Lebaran Makin Dekat, Warga Jateng Diimbau Tak Main Petasan”Setelah mendengar petasan itu, keponakan (korban) saya itu langsung kaget hingga mata kanannya itu nutup sebelah dan lidahnya terbalik ke atas,” kata Nufus.
Nufus menuturkan korban saat itu kemudian menangis, ibunya lalu memberikan ASI. Namun, karena lidah korban terbalik ke atas, ibunya kesulitan memberikan ASI.
”Dikasih ASI ibunya nggak mau, karena lidahnya terbalik. Karena khawatir memburuk, kedua orang tua membawa HDN ke klinik, bidan, hingga Rumah Sakit Denisa di daerah Bunder,” terangnya.
Karena tidak ada ventilator, lanjut Nufus, keluarga membawa korban ke RS Muhammadiyah Lamongan, pada Rabu (26/4/2023) siang. Di sana korban masuk ruang ICU karena koma.”Di sana keponakan saya sudah koma sehingga dimasukkan ke dalam ruang ICU. Berdasarkan hasil CT scan, ada pembuluh darah otak pecah,” jelasnya.
Baca: Kabur, Pemilik Sejuta Petasan di Boyolali Diburu PolisiNufus menjelaskan, menurut dokter yang merawat, penyebab pembuluh otak HDN pecah disebabkan sebuah benturan. Sementara DHN tak pernah terbentur apapun.”Setelah kita jelaskan bahwa tidak pernah terbentur, dokter bilang bahwa pecahnya pembuluh otak itu juga bisa disebabkan karena kaget yang luar biasa,” tutupnya.
Murianews, Gresik – Bayi yang baru berusia 38 hari di Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim) berinisial HDN meninggal dunia. HDN meninggal diduga setelah kaget mendengar ledakan petasan dan sempat menjalani perawatan di rumah sakit selama lima hari.
Bayi yang merupakan anak dari pasangan suami istri Nur Hasim dan Nur Faizah, warga Jatirembe, Benjeng, Gresik itu menghembuskan napas terakhirnya pada Kamis (27/4/2023) kemarin.
Tante korban, Nufus mengatakan, korban di bawa ke rumah sakit setelah kaget mendengar ledakan petasan di sekitar rumah pada saat Hari Raya Idulfitri 2023. Saat itu orang tua korban sudah beristirahat di kamar.
Baca: Lebaran Makin Dekat, Warga Jateng Diimbau Tak Main Petasan
”Setelah mendengar petasan itu, keponakan (korban) saya itu langsung kaget hingga mata kanannya itu nutup sebelah dan lidahnya terbalik ke atas,” kata Nufus.
Nufus menuturkan korban saat itu kemudian menangis, ibunya lalu memberikan ASI. Namun, karena lidah korban terbalik ke atas, ibunya kesulitan memberikan ASI.
”Dikasih ASI ibunya nggak mau, karena lidahnya terbalik. Karena khawatir memburuk, kedua orang tua membawa HDN ke klinik, bidan, hingga Rumah Sakit Denisa di daerah Bunder,” terangnya.
Karena tidak ada ventilator, lanjut Nufus, keluarga membawa korban ke RS Muhammadiyah Lamongan, pada Rabu (26/4/2023) siang. Di sana korban masuk ruang ICU karena koma.
”Di sana keponakan saya sudah koma sehingga dimasukkan ke dalam ruang ICU. Berdasarkan hasil CT scan, ada pembuluh darah otak pecah,” jelasnya.
Baca: Kabur, Pemilik Sejuta Petasan di Boyolali Diburu Polisi
Nufus menjelaskan, menurut dokter yang merawat, penyebab pembuluh otak HDN pecah disebabkan sebuah benturan. Sementara DHN tak pernah terbentur apapun.
”Setelah kita jelaskan bahwa tidak pernah terbentur, dokter bilang bahwa pecahnya pembuluh otak itu juga bisa disebabkan karena kaget yang luar biasa,” tutupnya.