Rabu, 19 November 2025


Pemuka adat Badui, Jaro Saija mengatakan jika dalam pemilu 2024 mendatang, tidak ada lagi larangan bagi masyarakat adat untuk menggunakan hak pilihnya. Sehingga masyarakat adat bisa memeriahkan pesta demokrasi lima tahunan ini.

”Kita berharap semua masyarakat adat dapat berpartisipasi untuk menggunakan hak politiknya,” katanya mengutip Antara, Sabtu (29/4/2023).

Dia juga mengatakan jika pada pemilu sebelumnya memang ada larangan dari tetua adat untuk menggunakan hak pilihnya dalam pemilu. Aturan adat sangat dipatuhi oleh masyarakat, sehingga masyarakat Badui tidak berani melanggar aturan tersebut.

BacaMemaknai Degradasi Komunitas Samin di Kudus Masa kini

Namun, kali ini tetua adat sudah tidak lagi memberlakukan larangan tersebut, sehingga warga Badui bebas menggunakan hak pilihnya.

”Kita berharap Pemilu 2024 berjalan damai tanpa menimbulkan perpecahan,” jelasnya.

Menurut dia, walaupun masyarakat Badui di kawasan pegunungan kendeng masih kuat terhadap aturan dari lembaga adat. Namun, memiliki kewajiban untuk menyukseskan pemilu agar lancar dan terpilih pemimpin berdasarkan nurani hati masyarakat.

Sebab,kata Jaro Saidi, pesta demokrasi ini bagian cinta terhadap Indonesia.
”Kami mengajak warga Badui yang masuk dalam DPT wajib mendatangi TPS. Adapun soal pilihan, itu tergantung pada hati nurani masing-masing,” kata Jaro Saija.Menurut Saija, masyarakat Badui sejak dahulu sudah melaksanakan pemilu, tetapi pemilihannya itu diwakili perwakilan adat yang duduk di MPR.Sebetulnya, kata dia, pemuka adat melarang warga Badui mengikuti Pemilu karena khawatir menimbulkan perpecahan, salah satu alasannya, bila saja calon kandidat itu tidak terpilih, tentu menimbulkan sakit hati.Dengan demikian, masyarakat Badui sepakat ikut kepada calon kandidat terpilih yang menang atau lunang.Ia mengatakan pihaknya berharap KPU dan pemerintah Kabupaten Lebak lebih maksimal untuk menyosialisasikan pemilu 2024, karena waktunya kurang tinggal setahun lagi.BacaPPP Juga Capreskan Ganjar Pranowo di Pemilu 2024Selama ini, masyarakat Badui mengikuti pemilu dengan syarat tidak ada kampanye juga atribut partai di kawasan hak tanah ulayat Badui.”Kami mendukung pemilu damai dan kondusif karena menjadikan kewajiban untuk memilih calon pemimpin bangsa ini,” terangnya.

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler