Kamis, 20 November 2025


Investasi ini akan dilakukan melalui dana sebesar 9 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp 134,9 triliun (kurs Rp 14.989 per-dollar AS).

Dalam rencana ini, Inggris akan membangun kawasan industri green energy yang menggunakan tenaga angin. Pembangunan tersebut akan dilaksanakan di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.

Baca: Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Pertama di Indonesia Dibangun

”Investasi dari Inggris ini akan bekerja sama dengan Glencore, EVision, Umicore dari Belgia, serta PT Antam dan pengusaha nasional di Indonesia. Investasi ini sekitar 9 miliar dollar AS dalam rencana. Jika memungkinkan, kita akan berusaha mempercepat pelaksanaannya,” ujar Bahlil seperti dilansir melalui YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (2/6/2023).

Bahlil berharap investasi ini dapat menghasilkan produksi sel baterai sebesar 20 gigawatt hour (GWh) pada tahap pertama.
Selanjutnya, Bahlil menyatakan bahwa proses produksi dapat terus ditingkatkan sesuai dengan permintaan pasar baik di dalam negeri maupun luar negeri.”Kedepannya, produksi dapat terus ditingkatkan berdasarkan permintaan di dalam negeri maupun untuk ekspor. Inggris akan menjadi hub untuk ekspor ke Eropa,” tambahnya.Bahlil juga meminta persiapan dalam menghadapi era elektrifikasi di Indonesia dapat dilakukan dengan cepat, terutama dalam hal proses administrasi.Baca: 60 Persen Kendaraan Listrik Dunia akan Bergantung Baterai Indonesia”Terlalu banyak kajian yang dilakukan oleh negara ini, sehingga sering kali kita lupa pada hal-hal prinsip. Oleh karena itu, arahan dari Bapak Presiden jelas, kita harus mempercepat, pada bulan September semua harus selesai,” ungkap Bahlil.

Baca Juga

Komentar

Terpopuler