”Seperti satu bulan ke depan, harga telur ayam akan turun. Panen jagung di Medan, Lampung, Sumbawa, Sulawesi, akan berdampak pada penurunan harga pakan ternak,” kata Arief mengutip dari Liputan6.com, Kamis (8/6/2023).
Harga jagung di tingkat peternak saat ini mencapai Rp 6.000 - Rp 6.500 per kilogram, namun dengan adanya panen di beberapa wilayah, harga jagung diperkirakan akan turun.
”Di Sumbawa, harga jagung sudah mencapai Rp 4.800 per kilogram, dan di beberapa tempat juga mendekati Rp 5.500 per kilogram. Seiring dengan itu, harga telur ayam secara bertahap akan turun mulai dari tingkat peternak hingga di pasaran,” ujarnya.
Arief memastikan bahwa harga telur ayam akan turun sesuai dengan harga acuan penjualan (AHP) sekitar Rp 27.000 - Rp 30.000 per kilogram.”Hari ini, kami memeriksa harga telur masih berkisar antara Rp 30.000 - Rp 32.000 per kilogram. Harga telur ayam turun ke kisaran Rp 27.000 - Rp 30.000 per kilogram masih wajar,” katanya.Arief menjelaskan alasan mengapa harga telur ayam tidak bisa kembali seperti tahun lalu, yaitu sekitar Rp 22.000 per kilogram. Ia menjelaskan bahwa pemerintah ingin memastikan peternak ayam dan petani jagung mendapatkan harga yang adil.
”Instruksi dari Presiden adalah untuk menentukan harga yang adil, mulai dari tingkat petani, peternak, nelayan, penggiling hingga konsumen. Harga yang adil berarti keuntungan yang diperoleh di daerah sentra produksi berdasarkan perhitungan atau harga pokok produksi dan margin,” jelasnya.
Murianews, Jakarta – Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, memastikan jika harga telur ayam akan turun bulan depan. Hal ini disebabkan oleh panen jagung di beberapa daerah di Indonesia yang merupakan bahan baku utama pakan ternak, terutama untuk ayam petelur.
”Seperti satu bulan ke depan, harga telur ayam akan turun. Panen jagung di Medan, Lampung, Sumbawa, Sulawesi, akan berdampak pada penurunan harga pakan ternak,” kata Arief mengutip dari Liputan6.com, Kamis (8/6/2023).
Harga jagung di tingkat peternak saat ini mencapai Rp 6.000 - Rp 6.500 per kilogram, namun dengan adanya panen di beberapa wilayah, harga jagung diperkirakan akan turun.
Baca: Harga Telur Meroket, Ini Penjelasan Disperindag Grobogan
”Di Sumbawa, harga jagung sudah mencapai Rp 4.800 per kilogram, dan di beberapa tempat juga mendekati Rp 5.500 per kilogram. Seiring dengan itu, harga telur ayam secara bertahap akan turun mulai dari tingkat peternak hingga di pasaran,” ujarnya.
Arief memastikan bahwa harga telur ayam akan turun sesuai dengan harga acuan penjualan (AHP) sekitar Rp 27.000 - Rp 30.000 per kilogram.
”Hari ini, kami memeriksa harga telur masih berkisar antara Rp 30.000 - Rp 32.000 per kilogram. Harga telur ayam turun ke kisaran Rp 27.000 - Rp 30.000 per kilogram masih wajar,” katanya.
Arief menjelaskan alasan mengapa harga telur ayam tidak bisa kembali seperti tahun lalu, yaitu sekitar Rp 22.000 per kilogram. Ia menjelaskan bahwa pemerintah ingin memastikan peternak ayam dan petani jagung mendapatkan harga yang adil.
Baca: Bukan di Pintu, Ini Cara Menyimpan Telur di Kulkas agar Aman Dikonsumsi
”Instruksi dari Presiden adalah untuk menentukan harga yang adil, mulai dari tingkat petani, peternak, nelayan, penggiling hingga konsumen. Harga yang adil berarti keuntungan yang diperoleh di daerah sentra produksi berdasarkan perhitungan atau harga pokok produksi dan margin,” jelasnya.