Menurut AHY, dirinya telah memberikan tenggat waktu kepada Anies untuk menentukan cawapres pada bulan tersebut.
”Kami memiliki kewajiban untuk mengingatkan, ini sudah bulan Juni, waktu pemilu tinggal beberapa bulan lagi. Jika kita ingin sukses dan menjadikan Indonesia besar dengan jumlah penduduk yang banyak, maka kita perlu persiapan. Jadi, ketika kami menyampaikan
, kami berharap ada kemajuan yang lebih signifikan,” kata AHY mengutip Tempo.co, Kamis (8/6/2023).
Meskipun menetapkan target, AHY menjelaskan bahwa tidak ada sanksi atau pencabutan dukungan terhadap Anies jika target tersebut tidak terpenuhi.Ia menyatakan bahwa mereka tidak ingin fokus pada pemberian sanksi jika target tidak tercapai, tetapi ingin fokus pada penentuan langkah selanjutnya jika target belum tercapai.”Silakan, kami tidak pernah memaksakan siapa pun. Namun, jika kemudian muncul argumen yang sulit dipahami sebagai logika politik yang baik, tentu kami memiliki ruang untuk bertanya, memberikan umpan balik, dan sebagainya,” ujar AHY.
Murianews, Jakarta – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengingatkan agar Capres Anies Baswedan, segara mengumumkan nama calon wakil presiden (Cawapres) yang akan mendampinginya. Bahkan pihaknya menyarankan agar bulan ini dapat diumumkan.
Menurut AHY, dirinya telah memberikan tenggat waktu kepada Anies untuk menentukan cawapres pada bulan tersebut.
”Kami memiliki kewajiban untuk mengingatkan, ini sudah bulan Juni, waktu pemilu tinggal beberapa bulan lagi. Jika kita ingin sukses dan menjadikan Indonesia besar dengan jumlah penduduk yang banyak, maka kita perlu persiapan. Jadi, ketika kami menyampaikan
timeline, kami berharap ada kemajuan yang lebih signifikan,” kata AHY mengutip Tempo.co, Kamis (8/6/2023).
Baca: AHY soal Capres: Jangan Seolah Ada yang Dihalang-halangi
Meskipun menetapkan target, AHY menjelaskan bahwa tidak ada sanksi atau pencabutan dukungan terhadap Anies jika target tersebut tidak terpenuhi.
Ia menyatakan bahwa mereka tidak ingin fokus pada pemberian sanksi jika target tidak tercapai, tetapi ingin fokus pada penentuan langkah selanjutnya jika target belum tercapai.
”Silakan, kami tidak pernah memaksakan siapa pun. Namun, jika kemudian muncul argumen yang sulit dipahami sebagai logika politik yang baik, tentu kami memiliki ruang untuk bertanya, memberikan umpan balik, dan sebagainya,” ujar AHY.