Ngaji NgAllah Suluk Maleman: Makna Kemanusiaan dalam Kemerdekaan
Cholis Anwar
Minggu, 20 Agustus 2023 16:45:00
Murianews, Pati – Momen kemerdekaan bulan Agustus telah menjadi perbincangan hangat dalam acara Ngaji NgAllah Suluk Maleman edisi ke-140 yang diselenggarakan pada Sabtu malam (19/8/2023) di Rumah Adab Indonesia Mulia, Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng).
Dengan tema Proklamasi Kemanusiaan, Anis Sholeh Ba’asyin mengajak untuk melihat makna kemerdekaan dengan lebih dalam. Tidak hanya terbatas pada pembebasan dari penjajahan politik, tetapi juga berkaitan dengan otentisitas dan kebebasan berekspresi.
Dalam pandangan penggagas Suluk Maleman itu, kemerdekaan sejati dimiliki oleh setiap manusia. Namun, manusia dapat merealisasikan kemerdekaan tersebut setelah mampu mengendalikan hawa nafsu dan amarah dalam diri mereka.
”Kemerdekaan terkadang menjadi berbahaya, karena seseorang yang merasa merdeka cenderung enggan menerima nasehat dan masukan,” kata Anis Sholeh Ba’asyin dalam keterangan tertulis yang diterima Murianews.com, Minggu (20/8/2023).
Ia menekankan, kemerdekaan yang tidak bersyarat justru dapat menyebabkan kekacauan. Manusia diciptakan dengan batasan-batasan, sehingga kemerdekaan hanya dapat ditemukan dalam batas-batas tersebut.
Dalam hal ini, Ali Fathkan, seorang narasumber yang juga penggiat Maiyah, menambahkan jika kemerdekaan harus dipahami dalam konteks kasih sayang. Ia mengilustrasikan hal ini dengan kisah Nabi Muhammad setelah menaklukkan Mekkah.
”Setelah berhasil menaklukkan Mekkah, Nabi menyebut hari itu sebagai hari kasih sayang, bukan hari pembalasan. Meskipun umat Muslim sebelumnya menerima perlakuan yang tidak menyenangkan, Nabi menunjukkan bentuk kemanusiaan dan kemerdekaan dengan sikap belas kasihnya,” ungkap Ali Fathkan.
Anis Sholeh Ba’asyin menambahkan, kemerdekaan yang sejati harus disertai oleh kasih sayang. Hanya dengan begitu, kemerdekaan akan sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Ia mengajak untuk melepaskan diri dari keterikatan dunia materi, pandangan manusia, dan hal-hal lainnya yang dapat menghambat kebebasan.
Pada acara Ngaji NgAllah Suluk Maleman edisi 140, tidak hanya pembahasan kemerdekaan yang menjadi fokus, tetapi juga dilengkapi dengan penampilan musik dari grup Gagego yang dikenal dengan lirik-liriknya yang sarat pesan-pesan sosial kemasyarakatan.
Acara tersebut mendapat perhatian besar dari ratusan penonton baik secara langsung maupun melalui platform media sosial.



