BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan Januari-Februari 2024
Cholis Anwar
Senin, 11 September 2023 11:46:00
Murianews, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan prediksi terkait puncak musim hujan tahun 2024.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan bahwa puncak musim huja diperkirakan akan terjadi pada Januari-Februari 2024. Hal ini akan mengikuti masa peralihan musim dari Oktober-November 2023.
Dalam keterangan pers yang disampaikan dalam konferensi yang diunggah di YouTube BMKG, Dwikorita menyebut bahwa sebanyak 385 zona musim (ZOM) atau 55,1 persen wilayah Indonesia akan memasuki musim hujan pada periode puncak tersebut.
”Musim hujan tahun ini datang lebih lambat daripada biasanya. Sebanyak 446 ZOM atau 64 persen sudah mulai memasuki musim hujan pada Oktober-November 2023,” katanya, Senin (11/9/2023).
Penyebab keterlambatan ini antara lain dipengaruhi oleh fenomena El Nino moderat yang berlangsung hingga Februari 2024 serta Indian Ocean Dipole (IOD) positif yang akan bertahan hingga akhir tahun 2023.
Meskipun demikian, jika dilihat dari sifatnya, musim hujan pada tahun 2023 diperkirakan normal secara umum, dengan sebanyak 566 ZOM atau 80,9 persen wilayah Indonesia memasuki musim hujan.
”Terdapat juga 69 ZOM atau 9,9 persen wilayah yang diperkirakan akan mengalami musim hujan di atas normal, yang berarti curah hujannya lebih tinggi dari rata-rata,” imbuhnya.
Wilayah-wilayah yang diprediksi mengalami musim hujan di atas normal meliputi Aceh bagian selatan, Sumatera Utara bagian utara, Riau bagian utara, Sumatera Barat bagian selatan, Jambi bagian utara, Bengkulu bagian utara, Sumatera Selatan bagian Barat, Banten bagian Selatan, Sulawesi Tengah bagian selatan, dan Sulawesi Tenggara bagian selatan.
BMKG mengimbau seluruh pihak, termasuk kementerian/lembaga, pemerintah daerah (pemda), institusi terkait, dan masyarakat untuk lebih siap dan waspada terhadap potensi bencana banjir dan tanah longsor.
Dengan memaksimalkan upaya persiapan dan edukasi masyarakat tentang langkah-langkah pencegahan serta mitigasi risiko bencana hidrometeorologi.
Menurutnya hal ini penting sebagai peringatan dini agar wilayah-wilayah yang diprediksi terdampak dapat mengambil langkah antisipatif untuk mengurangi potensi kerugian akibat bencana hidrometeorologi.



