Rabu, 19 November 2025

Murianews, Banda Aceh – Angka pernikahan anak di bawah umur di Provinsi Aceh mencapai 1.310 orang selama Januari hingga Oktober 2023. Angka tersebut meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat 651 kasus.

Data ini diungkapkan oleh Kabid Urusan Agama Islam Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Aceh, Mukhlis, melansir dari Kompas.com, Rabu (29/11/2023).

Menurut Mukhlis, peningkatan tersebut tercatat di kantor urusan agama (KUA) di seluruh Aceh, dengan KUA Johan Pahlawan, Aceh Barat, memiliki angka pernikahan anak tertinggi sebanyak 470 orang.

Diikuti oleh KUA Banda Sakti Lhokseumawe  sebanyak 356 orang, KUA Lueng Bata Banda Aceh sebanyak 353 orang, KUA Peureulak Aceh Timur sebanyak 315 orang, dan KUA Darul Makmur Nagan Raya sebanyak 307 orang.

”Jumlahnya hampir selalu meningkat dari tahun ke tahun,” ujar Mukhlis.

Pada tahun 2020 terdapat 637 kasus, 730 kasus pada 2021, dan turun menjadi 651 kasus pada 2022. Namun, angka kembali meningkat tajam pada tahun ini.

Ketua tim Kantor Urusan Agama (KUA) Kanwil Kemenag Aceh, Khairuddin menjelaskan, peningkatan ini disebabkan oleh pola pikir masyarakat dan orang tua yang menganggap pernikahan sebagai pencapaian utama dalam hidup perempuan.

”Ada pandangan orang tua yang merasa terhormat apabila menikahkan anak gadisnya setelah tamat sekolah, karena mempercepat pernikahan bagian dari penghormatan dan pengakuan penting bagi perempuan,” kata Khairuddin.

Selain itu, ekonomi keluarga kelas bawah juga berperan dalam meningkatnya angka pernikahan anak. Beberapa orang tua memilih menikahkan anak mereka untuk mengurangi beban keluarga dan membantu anak keluar dari kondisi kemiskinan.

Meskipun penyebab langsung tidak selalu tercatat, nilai-nilai amoralitas dan pergaulan bebas di kalangan generasi muda juga menjadi faktor penyebab pernikahan anak di Aceh, karena terkadang terjadi kehamilan di luar nikah.

”Kita memang tidak mendata penyebabnya, tetapi ada beberapa kasus karena hamil di luar nikah sehingga dinikahkan sesegera mungkin, sebelum perut membesar atau melahirkan,” kata Khairuddin.

Komentar