Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan jika modus korupsi yang dilakukan oleh para koruptor saat ini sudah semakin canggih. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang juga menggunakan teknologi mutakhir.

”Karena korupsi semakin canggih, semakin kompleks bahkan lintas negara dan multi yuridiksi serta menggunakan teknologi mutakhir. Oleh sebab itu, kita butuh upaya bersama yang lebih sistematis, yang lebih masif, yang mematahkan teknologi mutakhir untuk mencegah tindak pidana korupsi,” ungkap Jokowi dalam acara peringatan Hari Antikorupsi Sedunia, Selasa (12/12/2023).

Presiden menyoroti perlunya penguatan sistem pencegahan, sistem perizinan, sistem pengawasan internal, dan upaya lainnya untuk melawan korupsi yang semakin mengglobal.

Ia juga menekankan peran teknologi dalam upaya pencegahan korupsi, seperti e-katalog yang membantu memantau dan mengelola barang dengan lebih efisien.

”Kita perlu perkuat sistem pencegahan, sistem perizinan, sistem pengawasan internal, dan lain-lain. Memang sudah banyak juga yang kita buatkan platform. E-katalog misalnya,” tambahnya.

Jokowi mencontohkan dampak positif dari penggunaan teknologi, seperti e-katalog yang mengalami perkembangan signifikan.

Pada awal pekan, jumlah barang di e-katalog baru mencapai 50.000, namun esok harinya melonjak menjadi 7,5 juta barang setelah implementasi kebijakan tersebut.

Presiden juga mengingatkan tentang program one map policy yang tengah dikembangkan pemerintah, meskipun belum sepenuhnya selesai, program ini diharapkan dapat membantu meminimalisir potensi korupsi dengan menyediakan data yang akurat dan terintegrasi.

Jokowi juga menyinggung pembayaran pajak secara online dan sertifikat elektronik yang dibuatkan aplikasi sebagai langkah lain dalam memitigasi risiko korupsi.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler