Pemkot Bandung Dorong ASN Beli Produk UMKM
Cholis Anwar
Rabu, 20 Desember 2023 18:16:00
Murianews, Bandung – Pemerintah Kota Bandung terus mendorong penggunaan produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal dengan meluncurkan program belanja Serlok (serba lokal). Program ini merupakan inisiatif untuk meningkatkan keberpihakan terhadap produk dalam negeri dan mendukung pertumbuhan UMKM di Kota Bandung.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung, Atet Dedi Handiman menjelaskan, program Serlok adalah bentuk nyata dari kebijakan Pemkot Bandung dalam meningkatkan penggunaan produk lokal.
Atet menyatakan jika pihaknya mendorong seluruh perangkat daerah dan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk berbelanja barang dan jasa UMKM lokal setiap hari Kamis pada pekan kedua setiap bulan.
”Melalui pemberdayaan usaha mikro dan koperasi di Kota Bandung. Melalui program belanja Serlok, wajib mengutamakan berbelanja kebutuhan barang dan jasa kepada pelaku usaha mikro,” ujar Atet mengutip Kompas.com, Rabu (20/12/2023).
Selain mendorong belanja produk UMKM lokal, Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung juga secara aktif menggunakan produk UMKM lokal dalam kegiatan-kegiatan internal, mulai dari rapat hingga pelatihan.
Produk-produk UMKM tersebut sering dijadikan sebagai cinderamata dalam kegiatan tersebut, menjadi bagian dari kampanye yang ditujukan kepada masyarakat Kota Bandung.
”Berbelanja produk lokal baik melalui toko daring yang dapat diakses pada aplikasi Salapak e-commerce ataupun toko luring di Galery Salapak Mikroshop, Galery Patrakomala, Pojok UMKM Mall Pelayanan Publik, dan Koperasi Pegawai Kota Bandung (KPKB),” tambah Atet.
Atet menegaskan program Serlok ini sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk UMKM.
Salah satu amanat yang perlu dukungan adalah kewajiban setiap Perangkat Daerah dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk mengalokasikan paling sedikit 40 persen dari nilai anggaran belanja barang dan jasa untuk produk hasil usaha mikro dan koperasi.
Atet berharap bahwa partisipasi dalam program Serlok akan meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan.
”Mari sukseskan program Serlok dengan Kawal Produk Lokal, Tembus Pasar Global,” tandasnya.
Murianews, Bandung – Pemerintah Kota Bandung terus mendorong penggunaan produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal dengan meluncurkan program belanja Serlok (serba lokal). Program ini merupakan inisiatif untuk meningkatkan keberpihakan terhadap produk dalam negeri dan mendukung pertumbuhan UMKM di Kota Bandung.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung, Atet Dedi Handiman menjelaskan, program Serlok adalah bentuk nyata dari kebijakan Pemkot Bandung dalam meningkatkan penggunaan produk lokal.
Atet menyatakan jika pihaknya mendorong seluruh perangkat daerah dan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk berbelanja barang dan jasa UMKM lokal setiap hari Kamis pada pekan kedua setiap bulan.
”Melalui pemberdayaan usaha mikro dan koperasi di Kota Bandung. Melalui program belanja Serlok, wajib mengutamakan berbelanja kebutuhan barang dan jasa kepada pelaku usaha mikro,” ujar Atet mengutip Kompas.com, Rabu (20/12/2023).
Selain mendorong belanja produk UMKM lokal, Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung juga secara aktif menggunakan produk UMKM lokal dalam kegiatan-kegiatan internal, mulai dari rapat hingga pelatihan.
Produk-produk UMKM tersebut sering dijadikan sebagai cinderamata dalam kegiatan tersebut, menjadi bagian dari kampanye yang ditujukan kepada masyarakat Kota Bandung.
”Berbelanja produk lokal baik melalui toko daring yang dapat diakses pada aplikasi Salapak e-commerce ataupun toko luring di Galery Salapak Mikroshop, Galery Patrakomala, Pojok UMKM Mall Pelayanan Publik, dan Koperasi Pegawai Kota Bandung (KPKB),” tambah Atet.
Atet menegaskan program Serlok ini sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk UMKM.
Salah satu amanat yang perlu dukungan adalah kewajiban setiap Perangkat Daerah dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk mengalokasikan paling sedikit 40 persen dari nilai anggaran belanja barang dan jasa untuk produk hasil usaha mikro dan koperasi.
Atet berharap bahwa partisipasi dalam program Serlok akan meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan.
”Mari sukseskan program Serlok dengan Kawal Produk Lokal, Tembus Pasar Global,” tandasnya.
