Beras Langka di Pasar Modern, Jokowi Kumpulkan Para Menteri
Cholis Anwar
Senin, 12 Februari 2024 16:38:00
Murianews, Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas bersama para menteri pagi ini, Senin (12/2/2024) di Istana Kepresidenan. Topik utama pembahasan dalam rapat tersebut adalah kondisi beras di tengah krisis pasokan yang terjadi belakangan ini.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, membenarkan informasi tersebut. Beras telah menjadi perbincangan hangat dalam beberapa waktu terakhir. Selain harganya yang terus meningkat, beberapa toko ritel bahkan mengalami kelangkaan stok.
”Beras cukup, tidak ada masalah kelangkaan beras. Bapanas bersama Pak Presiden, Menteri Perdagangan, BUMN, Menko Ekonomi, pagi-pagi sekali telah membahas kondisi perberasan hari ini,” tegas Arief, mengutip Kompas.com.
Meskipun demikian, berdasarkan hasil rapat, pihaknya mendapat penugasan untuk membantu stok di toko-toko ritel modern dan tradisional melalui distribusi beras SPHP 5 kg dari Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Stok di PIBC sendiri terbilang cukup banyak, mencapai lebih dari 30 ribu ton.
”Pak Presiden memerintahkan hari ini semuanya untuk mengalihkan ke 5 kg, kirim ke modern market, kirim ke pasar tradisional. Kemudian komersialnya sudah dipersiapkan 200 ribu ton. Khusus untuk Jakarta, permintaan Pak Gubernur DKI dan Dirut Food Station diberikan 50 ribu ton,” jelasnya.
Arief menyatakan bahwa distribusi beras SPHP 5 kg akan dimulai hari ini juga, sekitar 40 ton. Adapun untuk beras komersial, paling lambat akan didistribusikan pada 31 Maret, mengingat setelah itu Indonesia akan melaksanakan panen besar-besaran.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa hari ini ada rapat terbatas mengenai pangan. Namun, ketika ditanya oleh wartawan, Sri Mulyani mengarahkan untuk menanyakan langsung kepada Bapanas dan Perum Bulog yang juga hadir dalam rapat tersebut.
”Biar mereka berdua yang menjelaskan, tadi membahas beras di dalam,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan.
Kosongnya stok beras premium juga terjadi di sejumlah ritel di daerah lain. Di beberapa ritel di kawasan Ciputat-Pamulang, Tangerang Selatan, terdapat pembatasan pembelian beras hingga 2 kg per orang per hari karena stoknya yang terbatas.
Data ini menunjukkan bahwa kekhawatiran akan ketersediaan beras masih menjadi perhatian serius bagi pemerintah, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sedang tidak stabil. Langkah-langkah konkret dari pemerintah diharapkan mampu menangani masalah ini secara efektif untuk menjaga ketersediaan beras dan stabilitas harga.



