Sebuah Kapal Tenggelam di Perairan Ambon, Tiga Orang Hilang
Cholis Anwar
Kamis, 14 Maret 2024 05:20:00
Murianews, Ambon – Sebuah kapal motor bernama KM Sweet dikabarkan tenggelam di perairan Ambon. Tiga orang yang berada di kapal tersebut hingga saat ini dikabarkan hilang dan belum ditemukan.
Insiden tragis kapal tenggelam ini terjadi pada Senin (11/3/2024) lalu ketika kapal tersebut sedang berlayar dari Pulau Banda menuju Kota Ambon. Dalam kejadian itu, lima penumpang berhasil diselamatkan, namun tiga lainnya masih dalam pencarian.
Kepala Kantor Basarnas Ambon, Muhammad Arif Anwar, menjelaskan kronologi kecelakaan kapal tersebut kepada wartawan pada Rabu (13/3/2024) malam. Menurutnya, KM Sweet tenggelam di sekitar perairan Negeri Seri, Pulau Ambon, setelah diterjang gelombang tinggi.
”Kapal tenggelam setelah dihantam gelombang saat berada di dekat laut Negeri Seri, Pulau Ambon,” ujar Arif dikutip dari Kompas.com, Kamis (14/3/2024).
Beruntung, lima penumpang berhasil selamat setelah terombang-ambing di laut selama tiga hari. Mereka ditemukan oleh kapal KM Yondri 03 yang sedang melintas di laut Banda, sekitar 36 mil dari daratan Seram Bagian Timur.
”Informasi dari pengurus kapal menyatakan bahwa sekitar pukul 17.35 WIT tadi lima orang ABK telah ditemukan selamat,” tambahnya.
Setelah menerima laporan tentang kecelakaan laut tersebut, Basarnas Ambon segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memulai operasi pencarian. Arif juga menyebut jika mereka telah berkoordinasi dengan kapal-kapal yang melintasi jalur laut Banda untuk membantu proses pencarian.
”Basarnas Ambon telah melakukan koordinasi dengan SROP Ambon guna memapelkan informasi kecelakaan ini terhadap kapal-kapal yang melintasi di sekitar perairan laut Banda,” jelasnya.
Menurut sejumlah saksi mata yang juga merupakan nelayan di sekitar perairan Ambon, gelombang tinggi dan cuaca buruk sering kali menjadi ancaman serius bagi kapal-kapal yang melintas di wilayah tersebut.
Mereka menyatakan bahwa kondisi cuaca yang tidak menentu dan seringkali berubah dengan cepat membuat navigasi di laut Ambon menjadi lebih berisiko.
