Murianews, Jakarta – Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Habiburokhman mengatakan jika peluang pengguliran hak angket terkait dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024 semakin kecil.
Menurutnya, faktor waktu menjadi salah satu kendala utama, mengingat masa sidang yang tersisa semakin singkat.
Habiburokhman menekankan kesulitan dalam menginisiasi hak angket dikarenakan prosedur yang panjang dan rumit, termasuk tahapan yang harus dilalui mulai dari rapat pimpinan (rapim), Badan Musyawarah (Bamus), hingga persetujuan dalam rapat paripurna.
”Ya kita lihat hitungannya kan semakin hari semakin mustahil, ya bukan apa-apa dalam konteks teknis saja. Kan sekarang tinggal beberapa hari ini masa sidang, jarang sekali kita melakukan kegiatan penting di masa reses ya hampir nggak pernah,” kata Habiburokhman dikutip dari Suara.com, Jumat (29/3/2024).
Lebih lanjut, ia mengklaim telah berkomunikasi dengan sejumlah rekan sejawat di DPR RI, yang menurutnya telah mengesampingkan wacana hak angket.
”Sepertinya sudah move on,” singkat Habiburokhman.
Sementara itu, Ketua DPR RI, Puan Maharani membenarkan belum adanya pergerakan signifikan terkait pengguliran hak angket.
Puan menegaskan jika prosedur pengajuan hak angket sudah diatur, termasuk syarat dukungan minimal dari dua fraksi dan 25 anggota DPR. Hingga kini, belum ada inisiatif yang memenuhi syarat tersebut.
”Belum ada pergerakan belum ada pergerakan. Kalau kemudian itu memang sudah ada, pimpinan tentu saja akan menunggu bagaimana. Sampai sekarang kan belum ada,” ungkapnya.



